DUSHANBE (Arrahmah.com) – Negara di Asia Tengah, Tajikistan, akan segera membolehkan Amerika Serikat mengirimkan muatan nonmiliter (termasuk bahan konstruksi, air dan bahan bakar) untuk pasukan AS yang sedang mendampingi peperangan di Afghanistan melewati wilayah tersebut, kata seorang utusan AS pada Senin (20/4).
Percobaan untuk menyelesaikan kesepakatan baru sebagai bagian dari usaha Washington untuk menemukan rute baru ke Afganistan ini mengikuti keputusan Kirghiztan yang mengusir angkatan perang AS dari basis militernya awal tahun ini. Asisten Sekretaris Negara AS Richard Boucher, dalam kunjungannya di Tajikistan, tidak menutup percakapan dengan Presiden Imomali Rakhmon dengan sebuah kesepakatan, tetapi dia mengatakan bahwa Tajikistan diperkirakan secepatnya akan menyediakan jalur suplai bagi AS ke Afghanistan.
“Kesepakatan akan mulai dilakukan secepatnya. Masalahnya tinggal menyusun perjanjian komersial dan mengecek muatan-muatan yang akan kami kirimkan,” kata Boucher kepada wartawan.
“Awalnya kami bekerja dengan semua negara di wilayah ini: dari Rusia hingga Tajikistan. Sekarang tinggal menyusun perjanjian praktis.”
Kunjungan Boucher, yang akan dilanjutkan hari ini (21/4), dilakukan setelah dilakukannya kesepakatan verbal antara Tajikistan dan Amerika Serikat untuk bekerja sama dalam penyediaan transit muatan nonmiliter yang akan dikirim untuk Afganistan.
Pada Februari lalu, Kirghiztan memberi Amerika Serikat enam bulan untuk menutup operasi di pangkalan Manas.
Sejak saat itu, Amerika Serikat meningkatkan usaha untuk lebih mengamankan rute suplai alternatif ke Afganistan. Sebagian besar negara di Asia Tengah sudah setuju sebagaimana Rusia dengan AS untuk menggunakan wilayah mereka sebagai titik transit bagi muatan non militer Afghanistan. (Althaf/reuters/arrahmah.com)