KOLOMBO (Arrahmah.id) – Sedikitnya satu orang tewas dan 12 lainnya cedera di Sri Lanka setelah polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa pada Selasa (19/4/2022) di pusat kota Rambukkana, ungkap media setempat.
Bentrokan pecah ketika pemerintah memulai pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk bantuan keuangan sementara para demonstran turun ke jalan untuk memprotes salah urus ekonomi dan kenaikan harga bahan bakar baru-baru ini, ungkap harian Ceylon Today.
Demonstran memblokir rel kereta api di Rambukkana dan melempari polisi dengan batu, menurut juru bicara polisi Nihal Thalduwa.
Pasukan keamanan awalnya menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, kata polisi.
Sementara jam malam diumumkan di wilayah tersebut, yang terluka dilaporkan dibawa ke rumah sakit, dengan empat korban luka dalam kondisi kritis.
Sri Lanka telah memulai negosiasi dengan IMF untuk bantuan keuangan mendesak setelah gagal membayar semua utang luar negerinya, menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa dan memicu protes besar-besaran.
Cadangan devisa negara kepulauan itu merosot karena penurunan drastis pariwisata selama pandemi virus corona.
Pemerintah juga terlibat dalam pembicaraan dengan Cina dan India untuk kemungkinan jalur kehidupan ekonomi guna mengurangi tekanan.
Menurut media pemerintah Cina, Beijing telah memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat ke Kolombo. (rafa/arrahmah.id)