ODESA (Arrahmah.id) – Sedikitnya 18 orang terluka akibat serangan udara Rusia di kota pelabuhan Mykolaiv, Ukraina, kata gubernur regional Vitaliy Kim, sementara pihak berwenang di wilayah Odesa melaporkan dua orang terluka dalam serangan udara pada malam ketiga.
Sebuah bangunan tempat tinggal berlantai tiga dihantam di pusat kota Mykolaiv pada Kamis pagi (20/7/2023), Kim menulis di aplikasi pesan Telegram.
Lima anak termasuk di antara 18 orang yang terluka, kata Kim, tanpa menyebutkan kondisi mereka atau apakah mereka berada di dalam bangunan tersebut.
“Ada sebuah lubang besar di tanah di dekat sebuah bangunan tempat tinggal berlantai tiga,” tulis wali kota Mykolaiv, Oleksandr Senkevych, di Telegram.
Layanan darurat sedang bekerja di lokasi, katanya.
“Setidaknya lima bangunan tempat tinggal bertingkat” telah rusak, dan di alamat lain, “sekitar 15 garasi” rusak, tambahnya.
Angkatan udara Ukraina memperingatkan melalui Telegram bahwa rudal supersonik telah diluncurkan oleh Rusia ke arah wilayah Odesa pada Kamis pagi. Mereka meminta orang-orang untuk tetap berada di bawah.
Menurut juru bicara pemerintah Odesa, Serhiy Bratchuk, dua orang dirawat di rumah sakit setelah serangan Rusia di kota Odesa merusak sebuah bangunan dan menyebabkan kebakaran. Serangan lain dilaporkan terjadi di luar kota, tulisnya di Telegram.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia pada malam kedua di Odesa pada Rabu dengan mengatakan bahwa Moskow menyerang seluruh dunia, bukan hanya Ukraina.
“Sekitar satu juta ton makanan disimpan di pelabuhan-pelabuhan yang diserang hari ini. Ini adalah volume yang seharusnya sudah dikirim ke negara-negara konsumen di Afrika dan Asia sejak lama,” tulis Zelenskyy di Twitter.
“Terminal pelabuhan yang paling menderita akibat teror [Rusia] tadi malam menyimpan 60.000 ton produk pertanian, yang akan dikirim ke Cina, semua orang terpengaruh oleh teror Rusia ini. Semua orang di dunia seharusnya tertarik untuk mengadili [Rusia] atas terornya,” tulisnya.
Ada juga laporan mengenai serangan di Krimea yang dikuasai Rusia pada Kamis.
Gubernur wilayah yang dikuasai Rusia yang dilantik oleh Moskow mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak Ukraina di barat laut Krimea telah merusak gedung-gedung administratif dan menewaskan seorang gadis remaja.
“Sebagai hasil dari serangan UAV [kendaraan udara tak berawak] musuh, empat bangunan administratif rusak di salah satu pemukiman di barat laut Krimea,” kata Gubernur Sergei Aksyonov di Telegram.
“Sayangnya, kejadian itu tidak berlangsung tanpa korban -seorang gadis remaja meninggal dunia.” (haninmazaya/arrahmah.id)