KAIRO (Arrahmah.com) – Setidaknya 15 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi serius, ketika pasukan keamanan membubarkan pengunjuk rasa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi di distrik Helwan, sebelah selatan Kairo pada Jum’at ((11/4/2014), sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency.
“Pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan tembakan untuk membubarkan unjuk rasa besar-besaran di wilayah Helwan,” kata sumber dari Aliansi Nasional Pro-Mursi untuk Pertahanan Legitimasi kepada Anadolu Agency.
“Serangan polisi menyebabkan 15 pengunjuk rasa menderita luka tembak, termasuk dua orang sekarang berada dalam kondisi serius. Puluhan lainnya menderita inhalasi gas air mata,” kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak dicantumkan namanya.
Setelah pasukan keamanan menarik diri dari daerah itu setelah membubarkan pengunjuk rasa, pengunjuk rasa berhasil berkumpul kembali di jalan terdekat, sumber tersebut menambahkan.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri tidak tersedia untuk komentar, tetapi mereka biasanya menyangkal bahwa pasukan keamanan menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstrasi.
Sejak penggulingan Mursi Juli lalu, dimana para kritikus melihatnya sebagai “kudeta militer” yang tidak konstitusional, pengunjuk rasa pro-Mursi terus melakukan demonstrasi hampir setiap hari untuk menuntut pemulihannya.
(ameera/arrahmah.com)