BANDUNG (Arrahmah.com) – Siang ini (8/5/2013) mulai pukul 11.00 waktu setempat, Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjeni Nanan Sukarna menyebut terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan sekelompok orang di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung , lansir Kompas.com.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai insiden tersebut. Namun situs berita Kompas.com melansir pernyataan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna yang mengatakan bahwa baku tembak tersebut terjadi ketika Densus 88 dihadang tembakan saat akan memasuki pesantren Al Basyariyah.
Dalam situs resminya, yang ditelusuri arrahmah.com, disebutkan bahwa Pondok Pesantren Al Basyariyah adalah Pondok Alumni Gontor yang didirikan pada tahun 1982 oleh Buya Drs. KH. Saeful Azhar di jalan Cibaduyut, yang sekarang merupakan kampus I. Adapun yang disebut oleh Nanan Sukarna Wakapolri, adalah Al Basyariyah kampus II di Cigondewah Ilir Marga Asih Kabupaten Bandung.
Saat ini Ponpes Al Basyariyah memiliki empat kampus. Adapun kampus tiga dan empat terletak di Arjasari Kabupaten Bandung dan Cikungkurak Caringin Kota Bandung.
Al Basyariyah adalah sebuah Pondok Pesantren bagi laki-laki dan perempuan dari berbagai golongan masyarakat. Al Basyariyah adalah sekolah agama Islam yang mandiri, yang berbeda dengan sistem pendidikan nasional atau pendidikan umum lainnya
Pondok yang didirikan dari nol ini, kini telah berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan yang memiliki luas tanah sekitar 17 ha. Kamar tempat mondok santri yang pada mulanya hanya sebuah gubuk yang sangat sederhana, kini telah berjumlah ratusan kamar yang dapat menampung santri lebih dari 1500 orang. Selain itu, sebagai lembaga pendidikan yang dinamis dengan mengintegrasikan format pendidikan pesantren salafiyah dan khalafiyah, Pondok Pesantren Al Basyariyah telah mengalami kemajuan pesat lainnya. Alhamdulillah dalam perjalanan perjuangannya, Pondok Pesantren Al Basyariyah telah meluluskan ribuan alumni yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat khususnya dan wilayah nusantara umumnya.
Eksistensi Pondok Pesantren Al Basyariyah sebagai lembaga pendidikan formal telah diakui oleh negara dengan terakreditisinya MA PP Al Basyariyah dengan predikat A (amat baik/unggul) sesuai piagam akreditasi Badan Akreditasi Provinsi Jawa Barat No.02.00/535/BAP-SM/XI/2010, terakreditasinya MTs PP Al Basyariyah dengan predikat A (amat baik/unggul) oleh Kementerian Agama sesuai piagam akreditasi Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jawa Barat No.A/kw.10.4/MTs/04/142/2006, serta disetarakannya TMI PP Al Basyariyah dengan SMA Negeri dan MA Negeri sesuai SK MENDIKNAS No.240/C/Kep/MN/2003 dan keputusan Dirjen Pendidikan Islam No.DJ.I/885/2012. Sehingga ijazah yang dikeluarkan TMI PP Al Basyariyah sebagai tanda kelulusan bisa digunakan sebagai salah satu kelengkapan persyaratan melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di dalam maupun di luar negeri. (azmuttaqin/arrahmah.com)