JAKARTA (Arrahmah.com) – Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sikap secara mutlak mendukung Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat secara penuh dan mengecam rencana Amerika Serikat menghalangi kemerdekaan Palestina.
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj, mengungkapkan bahwa Palestina memang sudah semestinya menjadi negara merdeka. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB yang diterbitkan tahun 1967.
“Palestina itu seharusnya merdeka sejak tahun 1967. Itu keputusan PBB dan kita semua harus mendukung. Palestina mayoritas warganya Islam dan itu sudah menjadi keharusan NU mendukung kemerdekaan mereka,” tegas Kiai Said dalam rilis tertulis pada Selasa (20/9/2011).
Namun seperti biasanya, para musuh-musuh Islam seperti Amerika dan sekutunya terus berupaya untuk menghalang-halangi keinginan Palestina untuk merdeka. Amerika dikabarkan siap menggunakan hak vetonya jika Dewan Keamanan PBB mengesahkan terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
“Tentu sangat disayangkan kalau Amerika sampai memveto keputusan PBB. Apalagi Barack Obama di awal pemerintahannya mengaku tidak membenci Islam, mengklaim Amerika sebagai negara yang paling demokratis, semoga Palestina bisa segera menjadi negara merdeka,” tandas Said.
Selain itu, seperti yang diketahui oleh dunia internasional, kemerdekaan Palestina terhalang oleh kahadiran Israel yang secara terus menerus mengikis dan menguasai wilayah Palestina. Israel tak hanya mendzalimi Palestina.
Said mengungkapkan pendapatnya terhadap Israel dengan menyebut negara zionis tersebut sebagai negara aneh.
“Umumnya negara itu ada rakyat, ada wilayah dan baru merdeka,” kata Said. ”Israel itu kan tidak. Tentara mereka dulu datang, merebut wilayah dan memanggil pulang warganya. Itu aneh.”
Menanggapi hal tersebut, Said mengungkapkan bahwa sebagai dukungan nyata terhadap Palesttina, Indonesia harus mendukung kemerdekaan Palestina.
“Saya yakin Indonesia sudah memberikan dukungan. Tapi jika belum, NU akan mendorong agar Indonesia mendukung dan mengakui negara Palestina yang merdeka,” ujarnya.
Israel dan Amerika itu pada dasarnya bersaudara dalam akidah dan tujuan. Para petinggi AS didominasi oleh keturunan Yahudi yang juga telah dilobi oleh para pengusaha Yahudi untuk membuat kebijakan dan melakukan apapun demi melindungi Israel. Kehadiran Amerika di PBB hanyalah sebuah lelucon. Pada dasarnya PBB adalah antek zionis juga.
Maka sekalipun seluruh dunia mendukung Israel, tetapi jika Amerika berkata tidak, maka kemerdekaan Palestina hanyalah suatu perjuangan tanpa ‘persetujuan administrasi’ internasional. Beginilah wajah demokrasi yang diharapkan Amerika. Semoga Allah Ta’ala melaknat dan menjadikan bahan bakar neraka bagi siapapun yang menzolimi Umat Muslim di bumi ini. Wallohua’lam. (rep/arrahmah.com)