(Arrahmah.com) – Saat ini, sepertinya pelabelan dengan kacamata majas “pars pro toto” atau “penyebutan sesuatu berdasarkan sebagian dari keseluruhannya telah menggejala,” seperti halnya memandang bahwa “semua Muslim adalah teroris.” Tak sedikit cara pandang sempit seperti itu merusak kerukunan di sebuah masyarakat yang heterogen. Padahal Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mencontohkan bagaimana Islam adalah rahmat bagi semesta alam, dimana Muslim dapat hidup berdampingan dengan kaum kafir tanpa mengorbankan aqidahnya demi sebuah toleransi salah kaprah.
Gejala pelabelan negatif terhadap Muslim ternyata marak terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tak sedikit masyarakat dunia merasa jengah dengan dominasi kebijakan Pemerintah AS yang sering menyudutkan dunia Islam. Akibatnya sebagian masyarakat memandang bahwa warga AS seperti tidak toleran kepada Muslim. Namun, apakah semua warga AS demikian? Berikut sebuah reality show “What Would You Do” (WWYD) pada stasiun televisi ABC yang memperlihatkan pembelaan warga Amerika terhadap seorang kasir yang beragama Islam di AS yang dituduh sebagai “teroris”.
Episode WWYD tersebut dipublikasikan pertama kali pada 8 Agustus 2014. Menggunakan kamera tersembunyi, pembawa acara John Quiñones mengamati dan mengupas lebih dalam bagaimana orang-orang umum menyikapi dilema sosial kemasyarakatan. Banyak orang memilih menghadapinya dengan mengambil tindakan atau pergi meninggalkan lokasi dan berprinsip “ini bukan urusan saya.”
Dalam skenario kali itu, seorang aktor berperan sebagai petugas kasir restauran beragama Islam dan aktor lain berperan menjadi “penjahat sosial” yang menghina kasir itu karena ia Muslim. Saat adegan penghinaan terjadi, beragam reaksi terjadi. Situasi itu memaksa orang-orang di dalam restauran untuk memilih tindakan, beberapa di antaranya sangat mengejutkan.
Maasyaa Allah, ternyata pasca tragedi 9/11 banyak warga AS mendapatkan lebih banyak informasi tentang Islam. Maka istilah “tak kenal maka tak sayang” terbukti disana. Setelah mengenali Islam lebih dekat, masyarakat non-Muslim di AS sedikit demi sedikit mau memahami Muslimin.
Seperti pada video WWDY tersebut, beberapa orang warga AS turut membela kasir Muslim itu. Saat mereka ditanya pembawa acara, dominasi mereka mengatakan bahwa orang Amerika sejati tentu tidak rasis. Buktinya tidak semua warga AS harus berkulit putih seperti peran penghina kasir Muslim itu.
Dengan demikian, benarlah firman Allah Ta’ala berikut.
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8) إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (9)
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Mumtahanah: 8-9)
(adibahasan/arrahmah.com)