BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Sebuah perahu yang mengangkut puluhan pengungsi Rohingya termasuk perempuan dan anak-anak di dalamnya mogok dan terdampar di perairan lepas pantai provinsi Aceh di pulau Sumatera.
Satu unit perahu yang membawa sejumlah warga pengungsi Rohingya terdiri laki-laki, perempuan, anak-anak, ditemukan oleh nelayan Bireuen, di rumpon laut, 45 mil lepas pantai Peudada Bireuen, sejak hari Ahad lalu.
Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin Jusuf hari Senin (27/12/2021), mengungkapkan, posisi perahu Rohingnya masih berada di rumpon laut berjarak sekitar 45 mil dari lepas pantai Samalanga Bireuen.
“Posisi kapal Rohingnya masih perairan Bireuen persisnya di Rumpon Laut jaraknya 45 mil dari tepi pantai Samalanga. Ada beberapa boat nelayan Bireuen, Pidie Jaya dan juga Lhokseumawe yang turut memantau keberadaan mereka dilokasi,” kata Badruddin, sebagaimana dilansir Harian Terbit, Senin (27/12/2021).
Hingga kini, lanjutnya, posisi perahu bergerak lambat dan masih berada di seputaran beberapa rumpon laut perairan Samalanga, Bireun.
Pengungsi Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut tenang.
Hal senada juga dikatakan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) bahwa kapal yang membawa Rohingya terlihat pada hari Minggu di perairan Bireuen, Aceh dan sedang bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk menyelamatkan kelompok tersebut.
“Ada sekitar 70 pengungsi di kapal itu,” kata cabang Amnesty International di Indonesia, yang memperkirakan jumlah orang di dalam kapal mencapai 120 orang dan mengatakan mereka telah diberi makanan.
Amnesty mengatakan para nelayan telah meminta pemerintah setempat untuk menyelamatkan Rohingya yang terdampar.
“Perlu ada tanggung jawab bersama antar negara kawasan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan agar (pengungsi) terhindar dari bahaya di laut,” kata Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia Usman Hamid.
(ameera/arrahmah.com)