CANBERRA (Arrahmah.com) – Sebuah partai anti-Islam, pro-Kristen, baru telah resmi dibentuk di Australia, dengan agenda utama menentang imigrasi Muslim ke negara tersebut.
Partai yang diperkenalkan oleh seorang imigran Srilanka ini, adalah partai yang bertujuan untuk mentang para imigran Muslim masuk ke Australia.
Bahkan, pendiri partai ini dengan jelas mengatakan bahwa Muslim yang mengamalkan ajaran Al-Quran adalah seorang “radikal.”
“Sayangnya, Muslim yang sebenarnya adalah radikal,” kata Daniel Nalliah, pendiri Rise Up Australia ini, kepada SBS pada Senin (11/2/2013).
“Jika mereka mempraktekkan (ajaran) al-Quran, mereka radikal,” tambahnya.
Dengan pendukung yang relatif sedikit, sekitar 1500 anggota di seluruh Australia, Rise Up Australia yang juga menentang multikulturalisme ini sedang berusaha menarik dukungan untuk pemilu federal mendatang.
“Partai Rise Up Australia, yang berkomitmen untuk menjaga Australia bagi orang-orang Australia saja, sepenuhnya dan benar-benar menentang multikulturalisme,” kata Nalliah.
Parta ini, rencananya, akan mengajukan 52 kandidat di Majelis Rendah dan 12 di Senat dalam pemilu federal mendatang. Jika terpilih, partai rasis ini akan memperketat jumlah Muslim yang pindah ke Australia.
Partai ini berdalih untuk “menyelamatkan” Australia untuk warga Australia saja. Mereka tidak menginginkan masa depan Australia didominasi oleh umat Islam, terlebih jika Syariah Islam ditegakkan.
“Jika kita tidak peduli, kita akan kehilangan negara ini,” kata pendukung partai rasis ini.
“Saya tidak ingin melihat Hukum Syariah di Australia,” kata pendukung lainnya.
Orang-orang kafir sangat takut Muslim akan mendominasi negara mereka. Mereka tidak ingin Syariah Islam mengatur negara dan kehidupan mereka. Padahal, sejarah membuktikkan bahwa Syariah Islam adalah satu-satunya hukum yang adil bagi manusia, termasuk bagi orang-orang kafir.
(siraaj/arrahmah.com)