GAZA (Arrahmah.id) – “Yitzhak Cohen, ini bukan pertanyaan ‘apakah’ tetapi kapan”; dengan kalimat ini seorang pria dari sekelompok pemuda Palestina di wilayah pendudukan mengakhiri panggilan telepon dengan seorang tentara ‘Israel’ yang terlibat dalam pembunuhan pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Yahya Sinwar.
Kelompok pemuda Palestina yang menamai diri mereka Israeli Arabs ini berhasil mengungkap informasi tentang salah satu tentara ‘Israel’ yang terlibat dalam pembunuhan Yahya Sinwar.
Kelompok tersebut menerbitkan klip video yang menunjukkan informasi tentang tentara pendudukan ‘Israel’ Yitzhak Cohen, salah satu pelaku operasi penembakan dan peserta pertempuran terakhir melawan pimpinan biro politik gerakan Hamas Yahya Sinwar, dan foto-foto keluarganya serta informasi tentang pergerakannya, dan sebuah pesan dikirimkan kepadanya dari “putra-putra Abu Ibrahim” dari wilayah pendudukan.
Video tersebut beredar luas di antara platform media sosial. Seorang warganet di X berkomentar dengan mengatakan “Mereka ciptakan teror untuknya dan semua kerabatnya, terutama setiap tentara di Gaza yang menonton klip ini sekarang pasti gemetar.”
⚡️BREAKING:
A new, unknown unit of 48-Palestinians also known as “Israeli Arabs” released a video threatening to assassinate the tank crew member, Yitzhak Hai Cohen, who fired the tank shell at the apartment where Yahya Sinwar was.
In the video, they called Yitzhak Hai Cohen… pic.twitter.com/NbThWJTYrF
— Suppressed News. (@SuppressedNws) January 6, 2025
Pada 17 Oktober, Radio Angkatan Darat ‘Israel’ mengumumkan pembunuhan kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Yahya Sinwar, di Jalur Gaza, di tengah operasi verifikasi DNA yang sedang berlangsung.
Radio Angkatan Darat ‘Israel’ menambahkan bahwa bentrokan dengan Sinwar terjadi di Tel al-Sultan di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, dan ia mengenakan rompi militer, bersama dengan komandan lapangan lainnya.
‘Israel’ menganggap Sinwar sebagai dalang Operasi Banjir al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan tewasnya lebih dari seribu tentara dan pemukim ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)