KABUL (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Arsala Rahmani, negosiator utama Dewan Tinggi Perdamaian (HPC), menurut laporan media Pakistan seperti yang dikutip Al Jazeera.
Kelompok yang tidak terlalu dikenal, Mahaz-e-Mullah Dadullah atau Front Mullah Dadullah, mengatakan mereka berada di balik penembakan pada Minggu (13/5/2012), dalam sebuah pesan teks yang diterima harian Express-Tribune pada Senin (14/5).
Menurut juru bicara yang mengidentifikasi dirinya sebagai Qari Hamza, Rahmani telah menjadi target karena koneksinya kepada pemerintahan di Kabul dan sekutu asing.
“Pasukan kafir telah menugaskan Arsala untuk menjual Mujahidin kepada non-Muslim, sehingga non-Muslim melanjutkan pendudukan mereka di Afghanistan,” ujar pria tersebut. “Kami akan menargetkan dan menghilangkan semua orang seperti itu.”
Mahaz-e-Mullah Dadullah yang disebut-sebut beroperasi terutama di provinsi Kandahar, Helmand dan uruzgan, mengambil nama kelompoknya dari nama seorang komandan senior Taliban, Mullah Dadullah yang meninggal di provinsi Helmand pada tahun 2007.
Rahmani tewas di barat Kabul pada Minggu (13/5) saat tengah dalam perjalanan menuju kantornya. Ia merupakan mantan wakil menteri pendidikan dalam pemerintahan Taliban dan kini menjadi anggota terkemuka “Dewan Tinggi Perdamaian” yang dibentuk oleh Hamid Karzai untuk bernegosiasi dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Sebelumnya, Zabiullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan telah mengklarifikasi bahwa kelompoknya tidak bertanggung jawab atas kematian Arsala Rahmani walaupun pada awal bulan ini IIA mengatakan akan menargetkan anggota dewan dan pejabat boneka Afghanistan dalam operasi musim semi kali ini.
“Kami masih berkomitmen terhadap kampanye kami untuk memerangi anggota HPC, tapi sekali lagi, saya bersikeras bahwa Taliban tidak berada di belakang pembunuhan hari ini.”(haninmazaya/arrahmah.com)