JERMAN (Arrahmah.com ) – Sebuah buku baru yang mengklaim bahwa beriman kepada Allah (Subahanahu wa Ta’ala) bukanlah perintah yang wajib dalam Islam telah memicu kritik tajam dari tokoh-tokoh Muslim di Jerman karena menyimpangkan dasar-dasar ajaran Islam.
Buku itu dirilis oleh seorang penulis Australia Mouhanad Khorchide yang mengatakan bahwa keimanan kepada Allah (Subahanahu wa Ta’ala) bukanlah suatu keharusan dalam Islam.
Dia mengatakan dalam bukunya bahwa surga terbuka bagi siapa saja yang hidup dengan baik, terlepas dari dia orang yang beriman atau orang yang kafir.
Khorchide berargumen bahwa Islam adalah semua tentang cinta dan rahmat Tuhan serta mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan.
Penulis yang mengepalai sebuah organisasi yang melatih guru-guru Islam, mengatakan bahwa siapa saja yang mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupannya berarti dia adalah Muslim.
“Iman adalah dasarnya, tetapi amal juga didukung oleh keimanan,” kata Zekeriya Altug, kepala cabang Persatuan Urusan Keagamaan Islam-Turki (DITIB), kepada Deuthsche Welle pada Kamis (28/2/2013), seperti dikutip Onislam.
“Jika satu saja, tidaklah cukup. Islam adalah gabungan yang menghasilkan keseluruhan (iman dan amal -red),” tambahnya.
Khorchide menegaskan bahwa Tuhan, tidak tertarik apakah seseorang beriman atau kafir.
Dia berpendapat bahwa penjelasannya ini sesuai dengan kebutuhan kaum muda.
“Kami menghadapi tantangan banyak kaum muda yang mengatakan bahwa mereka tidak tertarik pada Tuhan yang bersifat membatasi, atau Tuhan yang ‘menakutkan’ (mereka),” katanya.
“Dari perspektif agama, itu telah menyimpang terlalu jauh,” kata Altug. Dia menuntut penulis harus menyatakan penyesalan atas pandangannya ini.
Altug mengajak penulis untuk berdisuksi secara damai perihal pandangannya ini.
Dalam Islam, beriman kepada Allah (Subahanahu wa Ta’ala) dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun adalah ajaran paling dasar dalam Islam. Mengatakan bahwa iman kepada Allah (Subahanahu wa Ta’ala) bukanlah perintah wajib dalam Islam adalah kesalahan fatal. (siraaj/arrahmah.com)