JAKARTA (Arrahmah.com) – Kondisi Ahmad, pelaku peledakan Kalimalang yang sebelumnya dinyatakan tewas, kini dipastikan masih hidup. Sebelumnya Mabes Polri sendiri melalui Kabid Penumnya, Komisaris besar, Marwoto Soeto yang menyatakan pelaku telah tewas. Teryata keterangan itu dibantah oleh Kabid Humas Polda Metro, Kombes Boy Rafli Amar yang menyatakan pelakunya masih hidup. Kok bisa ya?
Simpang Siur Berita Tewasnya Ahmad
Berita tewasnya Ahmad, pelaku bom ‘onthel’ di Pasar Sumber Arta, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat simpang siur. Sebelumnya, Mabes Polri melalui Kabid Penum, Komisaris Besar, Marwoto Soeto, menyatakan pelaku telah tewas.
Namun, berita ini teryata dibantah. Kabid Humas Polda Metro, Kombes Boy Rafli Amar, menyatakan sebaliknya. Ia yakin pelakunya masih hidup. Ia memastikan hal tersebut usai melihat langsung pelaku di unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, sekitar pukul 13.45 WIB.
Menurut Boy, pelaku bom berinisial AH, yang terluka parah sudah mulai sadar. Tapi AH, belum bisa berbicara terlalu banyak, sehingga polisi belum dapat mengorek keterangan lebih dalam dari pelaku.
AH mengalami luka parah pada wajah, akibat ledakan, dan patah tangan. “Sudah mulai siuman. Tapi belum bisa bicara banyak,” ujarnya.
Dipastikan Boy, kalau ledakan itu berasal dari bom rakitan. Hanya untuk kualitas bom rakitan itu, polisi masih mendalaminya. “Sampai saat ini barang bukti yang terkait ledakan masih di Puslabfor,” ujarnya.
Berbeda dengan keterangan Polda Metro Jaya. Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar, Marwato Soeta mengatakan, korban yang juga pelaku dalam peledakan itu meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarata Timur, sekitar pukul 10.00 WIB. Aneh juga, sama-sama dari aparat Polri namun keterangan untuk hal sepenting ini bisa berbeda. Tanya kenapa?
Pesan Jihad Ahmad
Hingga kini belum ada perkembangan terkini terkait ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan yang dibawa pelaku. Bom yang berisi paku dan mesiu itu dibawa AH menggunakan sepeda kayuh atau yang sering disebut juga sepeda “onthel”.
Polisi juga menemukan pesan yang diduga berisi ‘surat jihad’. Pesan dalam tulisan tangan itu adalah sebagai berikut :
Ini adalah balasan pada kalian sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum mati dan menahan mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini.
Bom syahid ini adalah untuk kalian semua orang-orang kafir. Kalian akan kami kejar walaupun kalian lari ke awan. Kematian kalian itu pasti. Mujahidin masih hidup di Indonesia.
Dua kertas itu ditemukan polisi di saku celana Ahmad sesaat setelah diamankan polisi dari tempat kejadian perkara (TKP). Polisi saat ini tengah mengidentifikasi apakah surat itu berkaitan dengan aksi peledakan bom yang dilakukan pelaku korban.
(M Fachry/arrahmah.com)