BAGHDAD (Arrahmah.com) – Peneliti Irak Hisham Al-Hashemi yang ditembak mati oleh orang-orang bersenjata tak dikenal pada Senin (6/7/2020) telah menerima ancaman pembunuhan dari milisi “Kata’ib Hizbullah” yang didukung Iran sekitar sebulan yang lalu, menurut seorang aktivis Irak.
Al-Hashemi (47), tewas Senin malam setelah tiga pria bersenjata dengan dua sepeda motor menembaknya dari jarak beberapa meter di dekat rumahnya di ibu kota Baghdad. Al-Hashemi adalah seorang peneliti, tetapi juga sering menjadi rujukan oleh media dan pemerintah asing tentang politik domestik Irak dan kelompok-kelompok bersenjata Syiah.
Aktivis Irak Ghaith Al-Tamimi, di akun Twitter membagikan tangkapan layar dari percakapan WhatsApp antara dia dan Al-Hashemi yang menunjukkan peneliti yang terbunuh tersebut mengatakan dia menerima ancaman pembunuhan dari “Kata’ib Hizbullah” pro-Iran, lansir Al Arabiya.
“Saya butuh saran mendesakmu, ‘Kata’ib Hizbullah telah mengancam akan membunuh saya,” kata Al-Hashemi kepada Al-Tamimi di WhatsApp.
Al-Hashemi kemudian meminta saran Al-Tamimi tentang cara menangani ancaman, setelah itu Al-Tamimi bertanya kepada Al-Hashemi apakah mereka dapat berbicara melalui telepon.
Percakapan WhatsApp sekitar sebulan yang lalu, Al-Tamimi mengatakan kepada jaringan berbahasa Arab yang berbasis di AS, Alhurra, menambahkan bahwa mereka melakukan percakapan melalui telepon selama satu jam setelah obrolan WhatsApp.
Al-Tamimi mengatakan dia menyarankan Al-Hashemi untuk meninggalkan Irak “dengan cara apa pun.”
Khawatir akan hidupnya, Al-Hashemi memutuskan untuk meninggalkan Irak tetapi kemudian berubah pikiran dan yakin bahwa pemerintah Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi akan “menciptakan lingkungan baru di Irak” dan bahwa ia harus hadir pada tahap ini di negara itu, menurut Al-Tamimi.
“Saya tidak akan diam dan mengambil bagian dalam pembunuhan Anda dengan menyembunyikan bukti dari publik,” tulis Al-Tamimi.
Dalam tweet sebelumnya, Al-Tamimi mengatakan dia telah diancam oleh kelompok yang sama yang membunuh Al-Hashemi karena memiliki bukti kesalahan kelompok dalam pembunuhan Al-Hashemi.
Perdana Menteri Al Khadimi berjanji akan membawa pembunuh Al-Hashemi ke pengadilan.
Al-Hashemi secara informal bekerja sebagai penasihat untuk Al-Kadhimi, menurut seorang pejabat pemerintah. (haninmazaya/arrahmah.com)