PADANG (Arrahmah.id) – Sebelas pendaki tewas dan 12 lainnya hilang setelah letusan Gunung Marapi. Tujuh puluh lima orang berada di daerah tersebut ketika gunung berapi di Sumatra Barat ini meletus pada Ahad (3/12/2023), menurut pihak berwenang, dan 26 di antaranya tidak dievakuasi.
“Ada 26 orang yang belum dievakuasi, kami telah menemukan 14 orang, tiga ditemukan dalam keadaan hidup dan 11 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Abdul Malik, kepala Badan SAR Padang, seperti dilansir Al Jazeera.
Rekaman video dari letusan pada Ahad, menunjukkan awan abu vulkanik yang sangat besar menyebar di langit dan mobil-mobil serta jalan-jalan yang tertutup puing-puing. Letusan kecil pada Senin memaksa para petugas penyelamat untuk menghentikan operasi mereka.
Indonesia terletak di kawasan yang disebut “Cincin Api” Pasifik dan memiliki 127 gunung berapi aktif, menurut badan vulkanologi negara ini, termasuk Gunung Marapi setinggi 2.891 meter (sekitar 9.500 kaki).
Gunung Marapi, yang saat ini berada pada level siaga dua dari skala peringatan empat tingkat di Indonesia, merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Sumatra.
Letusan gunung berapi yang paling mematikan yang pernah terjadi pada 1979 menewaskan 60 orang. (haninmazaya/arrahmah.id)