MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia telah meluncurkan kampanye kritik terhadap pasukan AS di Suriah timur laut dan mengatakan ada laporan “penyebaran eksplosif” penyakit COVID-19 melalui tentara Amerika yang ditempatkan di sana.
“Ada laporan tentang penyebaran infeksi coronavirus yang sedang marak di antara pasukan AS, dan berita ini dibungkam,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
“Kehadiran militer AS di Suriah memenuhi syarat sebagai penjajahan sesuai dengan hukum humaniter internasional. Ini berarti bahwa Washington memikul tanggung jawab penuh atas penduduk sipil dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan di daerah-daerah yang dikontrolnya di selatan Sungai Efrat dan di al-Tanf, yang merupakan rumah bagi kamp IDP Rukban yang terkenal kejam,” katanya.
Kamp Rukban terletak dalam “zona deconfliction” yang didirikan oleh pasukan AS di pangkalan militer al-Tanf.
Pernyataan Zakharova datang ketika Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa tentara Suriah berusaha untuk mendirikan pusat lapangan untuk dugaan kasus virus corona, di samping mengerahkan para ahli virus Suriah di pos-pos pemeriksaan utama yang didirikan di jalan raya utama negara itu untuk mendeteksi kasus tersebut.
Media Rusia juga mengutip juru bicara kantor koordinasi kemanusiaan PBB, David Swanson, yang mengatakan bahwa badan dunia prihatin dengan situasi kemanusiaan di Rukban.
Penduduknya tidak lagi dapat memperoleh akses untuk pergi ke klinik medis yang didukung PBB di sisi lain perbatasan Yordania, yang ditutup pada bulan Maret sebagai bagian dari langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Yordania untuk memerangi pandemi virus corona, katanya.
Tetapi Swanson menekankan bahwa tidak ada kasus COVID-19 di kamp tersebut. (Althaf/arrahmah.com)