TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pemerintah “Israel” telah menculik sebanyak 88 warga Palestina sejak awal Oktober, menurut Kelompok Studi Tahanan Palestina. Selain itu, perintah penahanan administratif terhadap enam anggota parlemen Palestina telah diperbarui.
Menurut Palestinian News Network, kelompok tersebut mengumumkan pada Kamis (9/10) bahwa pemerintah “Israel” telah mengambil 88 warga Palestina yang ditahan sejak awal bulan ini, dengan mengacu pada catatan hukum yang dimiliki oleh kelompok itu.
Persentase tertinggi warga Palestina yang ditahan berasal di Hebron (25 narapidana), disusul oleh Yerusalem (20 tahanan).
Di Bethlehem jumlahnya dilaporkan mencapai 11 orang, di Salfit 10 orang, sementara sisanya berasal dari Nablus, Ramallah, Al Bireh, Tubas, Qalqilya dan kabupaten Tulkarem.
Juga pada Kamis (9/10), pemerintah “Israel” memperbaharui penahanan administratif terhadap enam Anggota Parlemen Palestina yang berafiliasi dengan gerakan politik Hamas, sumber-sumber di partai itu mengatakan kepada Ma’an News Agency.
Pada pertengahan September, sebanyak 33 anggota parlemen Palestina dan dua menterinya ditahan dalam penjara oleh “Israel”.
Lebih lanjut Ma’an News melaporkan bahwa lebih 7.000 warga Palestina baru-baru ini ditahan oleh “Israel” termasuk diantaranya sekitar 500 orang dikenakan penahanan administratif, di mana para tahanan tersebut ditangkap tanpa persidangan – sebuah praktek kolonial yang pernah terjadi pada masa kekuasaan Inggris.
(ameera/arrahmah.com)