KAIRO (Arrahmah.com) – Sekitar 52.000 orang, termasuk diantaranya 20.000 tahanan, melakukan mogok makan, menurut sebuah komite independen,sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Ahad (1/6/2014).
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (1/6), komite itu mengatakan bahwa sekitar 20.000 tahanan di 113 pusat penahanan di seluruh Mesir melakukan mogok makan.
Ia menambahkan bahwa sebanyak 32.000 anggota keluarga dan kerabat mereka juga ikut melakukan aksi mogok makan sebagai tanda solidaritas.
Komite itu menggambarkan langkah itu sebagai “protes kolektif terbesar di dunia.”
Para tahanan, yang mulai melakukan aksi mogok makan mereka pada Jum’at (30/5), menuntut pembebasan tahanan politik Mesir dan menempatkan pusat-pusat penahanan di bawah pengawasan internasional.
Mereka juga menuntut diakhirinya segala bentuk penyiksaan dan pelecehan di dalam tahanan.
Komite itu juga menyatakan berduka atas meninggalkanya seorang tahanan di penjara Mesir utara, Sabtu (31/5), akibat kejang jantung setelah diduga dipukuli oleh polisi di dalam sel penjaranya.
“Ini merupakan aksi mogok makan yang kedua di dalam penjara, yang dimulai pada tanggal 30 Mei, yang akan berlangsung hingga Kamis depan,” katanya.
“Aksi ini hanya bisa dihentikan jika pemerintah memenuhi tuntutan para tahanan,” tambah komite itu.
(ameera/arrahmah.com)