DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sebanyak 120 anak Palestina di Yarmouk pada hari Ahad (18/5/2014) diperbolehkan keluar dari kamp pengungsi yang terkepung di Damaskus selatan untuk mengikuti ujian nasional, badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan, sebagaimana dilansir oleh ALRAY.
“UNRWA telah mengatur bagi 120 siswa untuk sementara waktu meninggalkan Yarmouk agar mereka bisa ikut serta dalam ujian nasional bagi siswa kelas sembilan,” kata Chris Gunness, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Yarmouk merupakan rumah bagi sekitar 150.000 warga Palestina dan warga Suriah. Setelah perang Suriah meletus, Yarmuk telah berada di bawah pengepungan selama setahun terakhir ini.
Kamp tersebut seringkali menjadi target serangan meskipun telah disepakati gencatan senjata. Diperkirakan 18.000 warga yang tersisa di kamp itu mengalami kekurangan makanan dan kesehatan yang sangat menyedihkan.
Para siswa yang meninggalkan Yarmouk tersebut merupakan siswa kelas sembilan yang akan mengikuti ujian nasional. Ujian nasional tersebut diselenggarakan di dua tempat yang dikelola oleh pemerintah dan PBB, kata Gunness.
Kondisi siswa yang meninggalkan Yarmouk tersebut sangat menyedihkan. Belum ada pendistribusian paket makanan dari UNRWA terhadap warga sipil di Yarmuk sejak 13 Mei,” tambahnya.
Dalam sebuah Tweet, Gunness mengatakan: “Bayangkan jika Anda sebagai seorang siswa kelas 9 di Suriah! Dimanakah kira-kira masa depan Anda berada!?”
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kekurangan makanan dan medis telah menewaskan lebih dari 100 orang di kamp tersebut.
(ameera/arrahmah.com)