GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan “Israel” bersiap-siap untuk memindahkan sebagian pasukannya ke utara -dari Gaza ke perbatasan Lebanon- di tengah upaya internasional untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Dengan warga Gaza yang telah menghadapi kondisi kemanusiaan yang mengerikan, kepala PBB akan bertemu pada Selasa (30/1/2024) dengan para donor utama yang menghentikan pendanaan setelah anggota badan pengungsi Palestina PBB dituduh mengambil bagian dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang.
Kekhawatiran akan meluasnya konflik regional bertambah setelah sekutu utama “Israel”, Washington, bersumpah untuk menanggapi serangan yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania, lansir Daily Sabah (30/1).
Pasukan darat “Israel” yang didukung oleh tank-tank telah difokuskan pada Khan Yunis, di mana Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan adanya tembakan artileri di sekitar rumah sakit Al-Amal semalam.
Juru bicara utama Daniel Hagari mengatakan pada Senin bahwa militer “Israel” telah menewaskan lebih dari 2.000 pejuang di daerah Khan Yunis, tanpa memberikan bukti apapun.
Serangan “Israel” di Jalur Gaza yang terkepung menewaskan 128 orang dalam semalam, kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan pada Selasa pagi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Senin malam bahwa beberapa unit di Gaza “bergerak ke utara dan bersiap-siap untuk apa yang akan terjadi” -mengacu pada perbatasan “Israel”-Lebanon, di mana telah terjadi hampir setiap hari baku tembak dengan Hizbullah yang didukung Iran, yang bersekutu dengan Hamas. (haninmazaya/arrahmah.id)