WASHINGTON (Arrahmah.com) – Hasil jajak pendapat yang dirilis pada Kamis (30/12/2010) menunjukkan bahwa di atas enam dari sepuluh warga Amerika menentang perang AS di Afghanistan, dan lebih sebagian besar dari mereka yakin bahwa AS sedang dan akan terus menemumi hal-hal buruk di negeri tersebut.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh CNN/Opinion Research Corporation menemukan bahwa sekitar 63 persen dari responden mengatakan mereka menentang perang. Jajak pendapat ini pun menunjukkan 56 persen warga AS yakin bahwa AS sedang dan akan terus menemui hal-hal buruk dalam peperangan tersebut.
Angka-angka ini bertolak belakang dengan survei serupa di bulan Maret, ketika mayoritas warga berpikir perang sudah berjalan dengan baik. Tetapi pada bulan September, jumlah responden yang mengatakan bahwa segalanya berjalan lancar bagi AS di Afghanistan turun menjadi 44 persen, dan yang menentang perang meningkat menjadi 58 persen. Hal ini memperlihatkan bahwa pesimisme merupakan iklim yang terus tumbuh dan meluas di Amerika Serikat sendiri.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan responden yang sudah diklasifikasi, tiga perempat di antaranya adalah dari kubu Demokrat (dimana enam dari sepuluh responden menetang perang), dan sisanya dari kubu Republik (dengan selisih 52:44 persen).
Presiden AS Barack Obama memerintahkan pengerahan 30.000 tentara tambahan ke Afghanistan setahun yang lalu. Dalam melakukan tinjauan pemerintah terhadap strategi perangnya bulan ini, Obama mengatakan bahwa perang “terus menjadi sangat sulit, … ada prestasi yang dibuat namun rapuh dan kondisinya bisa berubah kapanpun.”
Obama mengatakan dia berkomitmen untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan pada bulan Juli 2011, namun hal itu masih bisa dipertimbangkan dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan Afghanistan dalam memajukan politik dan ekonomi negeri tersebut. (althaf/arrahmah.com)