DAMASKUS (Arrahmah.id) — Milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS), yang menguasai sebagian besar wilayah timur laut Suriah yang kaya minyak, telah menandatangani kesepakatan untuk berintegrasi ke Suriah, kata kepresidenan Suriah.
Dilansir Reuters (10/3/2025), kesepakatan yang mencakup penghentian permusuhan secara menyeluruh itu ditandatangani oleh presiden sementara Suriah Ahmad asy-Syaraa dan komandan SDF, Mazloum Abdi.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, semua lembaga sipil dan militer di timur laut Suriah akan diintegrasikan ke dalam negara Suriah, termasuk kendali atas perbatasan, bandara, serta ladang minyak dan gas.
SDF setuju untuk mendukung pemerintah Suriah dalam memerangi sisa-sisa rezim presiden yang digulingkan Bashar al Assad dan segala ancaman terhadap keamanan dan persatuan Suriah.
SDF sebelumnya dipelopori oleh milisi YPG, sebuah kelompok sosialis yang dianggap Ankara sebagai perpanjangan dari milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah memerangi negara Turki selama 40 tahun.
Turki menganggap PKK, YPG, dan SDF sebagai kelompok teroris, dan pemerintahan baru Damaskus Syaraa telah mendesak SDF untuk bergabung dengan pasukan keamanan negara yang baru dibentuk.
Abdi sebelumnya telah menyatakan kesediaan agar pasukannya menjadi bagian dari kementerian pertahanan yang baru, tetapi mengatakan mereka harus bergabung sebagai sebuah blok daripada individu, sebuah ide yang ditolak oleh pemerintah baru.
AS dan sekutu Barat Turki mencantumkan PKK sebagai kelompok teroris, tetapi bukan YPG atau SDF. (hanoum/arrahmah.id)