DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS dikabarkan memulai serangan terhadap kantong terakhir Negara Islam di Suriah timur pada Sabtu (9/2/2019), dengan misi menghapus sisa terakhir “kekhalifahan” di wilayah operasi SDF.
Presiden Donald Trump, yang berencana untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah, mengatakan pada Rabu ia memperkirakan pengumuman paling cepat pekan depan setelah koalisi pimpinan AS yang beroperasi dalam mendukung SDF merebut kembali semua wilayah yang sebelumnya dipegang oleh IS.
Pejabat SDF, Mustafa Bali, berbicara kepada Reuters, menggambarkan serangan itu sebagai “pertempuran terakhir”. Dia kemudian menulis di Twitter bahwa serangan itu telah dimulai dan wilayah IS akan “segera dihapus”.
SDF telah 10 hari terakhir “bersabar” karena lebih dari 20.000 warga sipil harus dievakuasi dari kantong IS yang dikepung, kata Bali.
Pejabat senior SDF, Redur Xelil, mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan mereka diperkirakan dapat menangkap daerah itu pada akhir Februari, tetapi memperingatkan bahwa IS akan terus menimbulkan ancaman keamanan “besar dan serius” bahkan setelah itu.
Sementara itu, dua sumber keamanan AS mengatakan para ahli pemerintah AS sangat percaya bahwa pemimpin IS Abu Bakar al-Baghdadi masih hidup dan mungkin bersembunyi di Irak.
Dipelopori oleh milisi YPG Kurdi, SDF telah menjadi mitra utama AS di Suriah dan telah mengusir kelompok Negara Islam dari wilayah utara dan timur negara itu selama empat tahun terakhir.
Trump mengatakan pada Desember dia menarik 2.000 tentara AS keluar dari Suriah, mengatakan pertempuran melawan Negara Islam di sana hampir dimenangkan.
Tetapi seorang jenderal AS mengatakan pada Selasa bahwa kelompok itu akan menimbulkan ancaman yang berkelanjutan setelah penarikan AS.
Wall Street Journal melaporkan pada Jumat (8/2) bahwa militer AS sedang bersiap untuk menarik diri dari Suriah pada akhir April.
Seorang pejabat AS mengkonfirmasikan target tanggal itu kepada Reuters, dengan mengatakan penarikan itu termasuk penarikan dari pangkalan militer AS di Tanf, dekat perbatasan Suriah dengan Irak dan Yordania. (Althaf/arrahmah.com)