HASAKAH (Arrahmah.id) — Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) terus mencari ratusan militan Islamic State (ISIS) yang berhasil melarikan diri dari penjara Al Sina’a di Hasakah, hampir dua pekan lalu, lapor South Front (2/2/2022).
Serangan pembobolan penjara Al Sina’a oleh militan ISIS, yang dimulai pada 20 Januari, menyebabkan pertempuran selama sepekan dengan melibatkan koalisi internasional.
Baru pada 30 Januari, SDF dengan dukungan AS dan Inggris akhirnya mampu mengambil alih sepenuhnya kompleks penjara. Namun, kelompok itu mengakui dalam sebuah pernyataan pada 1 Februari bahwa lebih dari 400 militan ISIS hilang dari penjara.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, pertempuran di penjara Al Sina’a merenggut nyawa 268 militan ISIS, tujuh warga sipil, dan 98 personel SDF dan pasukan Kurdi lainnya.
Hingga 2 Februari, milisi Kurdi SDF masih melakukan operasi penyisiran skala besar seluruh Hasakah dengan harapan dapat menangkap ratusan militan ISIS yang mungkin masih bersembunyi di kota.
Sementara itu, warga sipil yang sebelumnya mengungsi akibat pertempuran antara ISIS dan koalisi internasional kembali ke rumah mereka.
Serangan ISIS di penjara Al Sina’a merupakan pukulan besar bagi SDF dan koalisi internasional pimpinan AS. Serangan itu mengungkap kelemahan memalukan dalam langkah-langkah keamanan yang diterapkan oleh kedua pihak di timur laut Suriah. (hanoum/arrahmah.id)