JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Lembaga Kajian Politik & Syariat Islam (LKPSI), Ustadz Fauzan Al Anshari menilai pernyataan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan konsep solusi dua negara merupakan ungkapan mental masyarakat terjajah.
“Pernyataan SBY tentang Solusi dua negara, Israel dan Palestina, untuk menghentikan kekerasan di kawasan Timur Tengah itu adalah pernyataan inlander alias budak, karena menolerir perampokan yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel terhadap tanah wakaf umat Islam Palestina,” ujar Ustadz Fauzan Al Anshari kepada arrahmah.com, Jakarta, Selasa (20/11).
Lanjut Ustadz Fauzan, kemungkin besar karena kelamaan dijajah Belanda mental para “pemimpin Indonesia” berubah menjadi bermental”jongkok”. Padahal menurutnya, tidak ada satu pun manusia yang rela sebagian rumahnya dirampok, lalu diduduki, atas nama apapun.
“Maka jika ada orang yang rela dengan perampok, maka dia tergolong perampok,” tegas Fauzan.
Seperti diketahui, Presiden SBY, sesaat sebelum berangkat menghadiri KTT Asean di Kamboja, Sabtu (17/11/2012) menyatakan keprihatinannya atas tindak kekerasan yang berlangsung di Gaza. SBY menyerukan agar kekerasan diakhiri dan perdamaian dilakukan.
Untuk itu, kata SBY, Indonesia mendukung negara Palestina. Saat ini, katanya, baru ada satu state, negara Israel, harus ada satu negara lagi, yaitu negara Palestina. (bilal/arrahmah.com)