PONTIANAK (Arrahmah.com) – Dalam peringatan bulan bhakti gotong royong masyarakat ke-VIII dan hari kesatuan gerak PKK ke-39 tingkat nasional 2011, di Pontianak Selasa (31/5/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik tayangan TV nasional yang beraroma kekerasan dan bernada cacian yang tidak mencerminkan budaya bangsa.
SBY menceritakan kisah perjalanannya ke sejumlah negara Asia khususnya Asia Tenggara. Menurutnya, banyak WNI itu yang merasa malu dengan tayangan TV Nasional, karena banyaknya adegan kekerasan teriakan, caci maki serta perilaku kasar lain yang diperlihatkan dalam tayangan televisi nasional. Padahal, hal tersebut tidak mencerminkan sikap bangsa Indonesia.
“Dikiranya bangsa kita seperi itu. Padahal, kenyataanya kan tidak. Ini karena tampil lalu dilihat oleh bangsa-bangsa lain seluruh rakyat kita seperti itu. Seolah-olah, di seluruh Indonesia terjadi kekerasan hampir setiap hari,” keluh SBY.
Selain itu, SBY juga mengkritik praktik kebebasan yang terlalu berlebihan. Mendewakan kebebasan tanpa memperhatikan kearifan lokal etika dan tata krama hanya merusak jati diri bangsa. (rep/rasularasy/arrahmah.com)