DUBAI (Arrahmah.com) – Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) COP 15 di Denmark akhirnya menghasilkan Kesepakatan Kopenhagen. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut positif kesepakatan yang tak mengikat ini.
“Bagi Indonesia, ini berita baik,” ujar SBY dalam keterangan pers saat transit di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (19/12) malam waktu setempat atau Minggu (20/12) dini hari di Indonesia. “Tidak ada yang dibuang atau ditinggalkan,” katanya seperti dilansir laman resmi Presiden.
Begitu mendarat di Dubai International Airport untuk mengisi bahan bakar, Presiden SBY mengontak Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Ketua Delegasi Indonesia, Rachmat Witoelar, yang masih berada di ruang sidang COP 15, di Kopenhagen, Denmark. Rachmat mengabarkan perkembangan terakhir konferensi yang menerima Copenhagen Accord hasil diskusi 26 negara untuk mengatasi kebuntuan. Indonesia termasuk di dalam 26 negara tesebut.
Ketika meninggalkan Kopenhagen, Presiden SBY masih mendapat kabat jalannya konferensi masih alot dan terancam gagal menghasilkan konsensus. Dengan diterimanya Copenhagen Accord, berarti ada substansi yang akan dibahas lagi pada tahun depan. “Ada arah untuk negosiasi pada pertengahan 2010 mendatang di Jerman,” SBY menjelaskan.
Meskipun belum puas sepenuhnya, Indonesia senang dengan diterimanya Copenhagen Accord. Apalagi lima poin usulan Indonesia masuk di dalamnya. “Indonesia senang, karena telah bersikap sepenuh hati untuk ikut menyelamatkan bumi kita, menyelamatkan anak-anak negeri kita,” ujar SBY.
Usai memberi keterangan pers, Presiden SBY dan rombongan bertolak menuju Jakarta. Diperkirakan pesawat kepresidenan A330-300 milik Garuda akan tiba di bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu pagi ini. (viva/arrahmah.com)