JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar Rapat Terbatas menggenai Peristiwa berdarah Sampang, Madura (Jawa Timur). Sebagai informasi, Minggu (26/8/2012),sekitar pukul 10.00 WIB, komunitas Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang kembali diserang.
“Pagi ini jam 09.00 presiden ada ratas membahas hal tersebut,” ungkap Jurubicara Kepresidenan, Julian A Pasha, Jakarta, Senin (27/8/) dikutip tribunnews.
Diungkapkan, bahwa SBY telah dilaporkan mengenai peristiwa tersebut. Ratas ini sendiri, menurut keterangannya, bertujuan untuk mencari solusi terkait peristiwa tersebut. “Dilapori tentu sudah. Ratas ini kan, bagaimana nanti solusi untuk hal tersebut. Tentu karena kejadiannya kemarin langsung dilapori,” jelas dia.
Karenanya, SBY mengundang Wakil Presiden, Boediono, Menkopolhukam, Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menag Suryadharma Ali, KaBIN Marciano Norman, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Bentrok berdarah memakan korban dua tewas dan lima orang luka-luka itu, yakni empat korban luka dari kelompok sesat Syiah dan seorang korban luka dari warga Muslim Sunni. Seorang dari empat korban warga Muslim Sunni itu kritis.
Tidak hanya warga, Kapolsek Omben Aris Dwiyanto terluka dalam peristiwa itu diduga terkena sabetan senjata tajam. Kapolres terkena pecahan genting rumah salah seorang pengikut sekte sesat Syiah yang dibakar massa.
Sementara petugas kepolisian dari jajaran Polres Sampang saat ini menerjunkan sekitar 700 personel pasukan gabungan dari unsur Polri, TNI dibantu Brimob dari Polda Jatim untuk mengamankan situasi. Pengikut aliran sesat Syiah dievakuasi di GOR Wojaya Kusuma Sampang dengan pengawalan ketat aparat kepolisian Polres Sampang, Brimob Polda Jatim dan Kodim 0828 Sampang. (bilal/arrahmah.com)