TEL AVIV (Arrahmah.id) — Kelompok sayap kanan Israel yang dimotori Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengancam akan membubarkan pemerintah jika perang berhenti di Jalur Gaza.
“Menghentikan perang = pembubaran pemerintah,” kata Ben-Gvir melalui platform X, dikutip dari Anews (29/11/2023).
Pernyataannya itu bertepatan dengan laporan mengenai perpanjangan jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Qatar, selaku mediator mengumumkan kesepakatan pada Senin (27/11) malam untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari tambahan, di mana pertukaran tahanan lebih lanjut akan dilakukan.
Sebagai informasi, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Serangan ini telah menewaskan 1.200 orang, termasuk warga sipil dan 200 lebih lainnya disandera dan dibawa ke Gaza.
Sejak itu, serangan ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. (hanoum/arrahmah.id)