RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah menolak tawaran dari Turki untuk membangun sebuah pangkalan militer di kerajaan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengizinkan Ankara untuk membangun fasilitas semacam itu di wilayahnya, ungkap media pemerintah Saudi.
Kantor berita resmi Saudi, SPA, melaporkan pada Sabtu (17/6/2017) bahwa Arab Saudi tidak akan menerima pangkalan militer Turki yang serupa dengan yang dibangun di negara tetangganya Qatar karena “kemampuan angkatan bersenjata dan militer Saudi berada pada tingkat yang terbaik”, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa Arab Saudi tidak dapat membiarkan Turki mendirikan pangkalan militer di wilayahnya.
Dia juga menambahkan bahwa angkatan bersenjata Saudi sedang berpartisipasi di luar negeri, termasuk dari pangkalan militer Incirlik, Turki “dalam perang melawan terorisme dan melindungi keamanan dan stabilitas di wilayah ini”
Pernyataan tersebut datang beberapa hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada penyiar RTP Portugis bahwa dia telah menawarkan untuk membangun sebuah pangkalan militer di Arab Saudi tak lama setelah dimulainya pembangunan di fasilitas militer Turki di Qatar pada tahun 2014.
“Saya mengajukan tawaran yang sama kepada Raja Salman, dan mengatakan bahwa jika sesuai, kami juga dapat mendirikan sebuah pangkalan di Arab Saudi. Mereka mengatakan mereka akan mempertimbangkannnya, tapi sejak hari itu tidak ada yang datang lagi,” ujarnya.
Pekan lalu, parlemen Turki meloloskan sebuah undang-undang yang memungkinkan pengerahan pasukan ke pangkalan militer di Qatar.
Turki telah berupaya untuk meredakan krisis diplomatik yang melanda negara-negara Arab Teluk setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni.
Mereka menuduh Qatar mendukung “ekstrimis” dan saingan regional mereka, Iran. Qatar menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Sabtu menekankan perlunya menyelesaikan krisis tersebut sesegera mungkin dan mendesak negara-negara yang menuduh Qatar mendukung “terorisme” untuk memberikan bukti.
”Qatar ingin melihat itu, Kuwait, yang menengahi, menginginkan itu dan kita juga,” katanya dalam sebuah pernyataan setelah mengadakan pembicaraan di Arab Saudi dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud pada hari Jumat.
Cavusoglu mengatakan bahwa sampai saat ini, empat negara Arab yang menuduh Qatar mendukung terorisme belum menyerahkan dokumen atau bukti kepada siapapun.
(ameera/arrahmah.com)