RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi dan Iran pada Senin (9/12/2019) menandatangani perjanjian mengenai pengaturan untuk musim haji berikutnya 1441 H, setelah pembicaraan antara kedua belah pihak.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh bin Taher Benten mengadakan pertemuan di Mekah dengan kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran, Ali Reza Rashidian, untuk membahas pengaturan dan persiapan untuk layanan jamaah Iran selama musim haji 1441 H.
Selama pertemuan itu, Benten dan Rashidian menandatangani perjanjian yang mengatur kedatangan para peziarah dari Iran dan layanan yang akan diberikan kepada mereka selama mereka tinggal di Tanah Suci untuk melakukan ibadah.
Selama pertemuan itu, Benten menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada para peziarah Iran atas kerja sama mereka selama musim haji tahun lalu dan komitmen mereka untuk mengabdikan diri mereka untuk memberikan ketenangan dan kedamaian.
Kantor berita resmi Iran IRNA melaporkan pada Senin bahwa perjanjian itu ditandatangani di Mekah setelah pembicaraan antara kedua belah pihak.
Setelah pertemuan itu, Rashidian mengatakan bahwa pembicaraan ini terjadi setelah para ahli bertukar sudut pandang dan menyampaikan pendapat, proposal dan permintaan mereka, menambahkan bahwa negosiasi “fokus pada menjaga martabat, keamanan dan keselamatan para peziarah Iran.”
“Pembicaraan juga membahas penyediaan fasilitas yang lebih besar di Arab Saudi kepada maskapai penerbangan Iran untuk mengangkut jemaah haji,” jelas Rashidian.
Tidak ada peziarah Iran di musim haji 2016 setelah kegagalan negosiasi antara pejabat haji di Arab Saudi dan Haji Iran dan Otoritas Ziarah, karena hubungan tegang antara kedua negara. Para jemaah haji kemudian kembali pada musim haji 2017.
(fath/arrahmah.com)