Tim General Authority of Civil Aviation (GACA) Kerajaan Arab Saudi, akhirnya memutuskan untuk tidak melarang maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia untuk terbang ke Arab Saudi.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, seusai menerima Tim GACA secara tertutup, di Jakarta, Kamis (2/8) kemarin. Menurut Jamal, tidak ada pelarangan dan retriksi (pembatasan) bagi Garuda untuk terbang ke Arab Saudi baik secara normal, untuk reguler maupun haji. Tim yang terdiri lima orang GACA dan satu orang misi teknisi ICAO di Arab Saudi ini, dipimpin Capt Berenji M Rashad dan sejak 30 Juli 2007 melakukan verifikasi audit kondisi keselamatan penerbangan Indonesia.
GACA sendiri telah memilih Garuda sebagai sampel audit verifikasi mereka. Seluruh aspek penerbangan Garuda dan perawatan pesawat serta pelatihan sumber daya manusia (SDM) BUMN Penerbangan itu, telah ditelisik oleh mereka.
Menurut Jusman, dalam verifikasi itu memang ditemui beberapa protokol operasional penerbangan Garuda yang belum sepenuhnya sesuai aturan, tetapi ini tidak menghambat Arab Saudi untuk tetap memberikan klarifikasi dan izin bagi Garuda. Hal-hal itu bisa dipenuhi dalam proses ke depan.
Karena itu, kedua negara ke depan sepakat untuk saling membantu memenuhi segala sesuatu yang terkait dengan peningkatan keselamatan penerbangan.
Capt Berenji M Rashad pada kesempatan itu menilai peningkatan keselamatan
penerbangan Indonesia dalam proses peningkatan kemampuan, baik dari sisi SDM maupun pendukung lainnya.
Hal itu benar, katanya ketika ditanya apakah dirinya optimis ada proses dan niat yang baik dari pihak terkait di Indonesia untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mengarah ke lebih baik.
Jusman melanjutkan, Indonesia sangat puas dengan respon Arab Saudi yang sangat cepat untuk melakukan verifikasi audit, mengecek temuan sekaligus aksi koreksi dan bersikap. Respon Arab Saudi sangat supersonik, cepat. Mestinya tahapan yang dilakukan Arab Saudi juga ditiru oleh Uni Eropa.
Dirjen Perhubungan Udara, Dephub Budhi M Suyitno menambahkan salah satu catatan hasil verifikasi audit tersebut adalah adanya temuan kekurangrapihan dalam pencatatan segala kejadian dalam operasional penerbangan.
Tim GACA selanjutnya akan membuat laporan tertulis hasil verifikasi auditnya setelah mereka kembali ke Arab Saudi. Selanjutnya setelah selesai juga akan dikirim ke Indonesia, berikut rekomendasinya. Pertemuan tadi, cuma disampaikan pokok-pokoknya saja, kata Budhi M Suyitno.
Sementara Dirut Garuda Emirsah Satar mengatakan sebagai tindak lanjut dari permintaan otoritas penerbangan Saudi Arabia (GACA) untuk mengetahui perkembangan industri penerbangan di Indonesia, GACA pada Rabu (1/8), telah melakukan kunjungan ke Garuda.
GACA memilih Garuda antara lain didasarkan atas pertimbangan karena Garuda merupakan satu-satunya maskapai Indonesia yang terbang ke Saudi Arabia, baik melayani penerbangan regular maupun kegiatan penerbangan haji. Garuda saat ini merupakan satu-satunya perusahaan penerbangan yang berada pada katagori peringkat satu di Indonesia.
Tim GACA, kata Emirsah, saat datang ke Indonesia dari Jeddah menggunakan penerbangan Garuda (GA-981) pada Senin (30/7). Saat ini kunjungan GACA ke Garuda telah berakhir. Hasil verifikasi yang dilaksanakan GACA adalah satisfactory bahwa Garuda dinilai memenuhi standar penerbangan internasional. [plt/www.hidayatullah.com]
Sumber: Hidayatullah