RIYADH (Arrahmah.id) — Arab Saudi menggelar festival film internasional yang memutar beragam film termasuk yang bertema homoseks. Film-film ini diputar bahkan “nol sensor” atau tanpa sensor.
Dilansir Arab News (3/12/2022), festival ini memasuki tahun keduanya setelah memulai debutnya pada tahun 2021.
Uniknya, acara ini justru digelar di negara di mana lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dikriminalisasi. Acara tersebut digelar lima tahun setelah Arab Saudi mencabut larangan bioskop yang telah berlaku selama puluhan tahun.
Hadir para tamu undangan festival termasuk aktor dan sutradara Lebanon Nadine Labaki, serta sesama sutradara Guy Ritchie dan pemenang Oscar Spike Lee.
Tamu lainnya termasuk Luca Guadagnino, yang menyutradarai Call Me By Your Name pemenang Oscar, sebuah kisah cinta gay yang dianggap tidak akan pernah lolos dari sensor Arab Saudi.
Salah satu film yang diputar, The Blue Caftan, adalah film yang menceritakan seorang penjahit Maroko yang diam-diam gay yang dipaksa untuk menghadapi seksualitasnya ketika seorang magang laki-laki bergabung dengan bengkelnya.
Situs web festival memuji sutradara Maryam Touzani karena meliput subjek kompleks dengan kepekaan dan keberanian, menunjukkan jalan menuju masyarakat di mana tradisi dan toleransi dapat berkembang bersama.
“Mengizinkan film semacam itu di festival menciptakan paradoks di mana hotel Ritz Carlton di Jeddah untuk sementara waktu dibebaskan dari praktik homophobia Arab Saudi,” tulis situs tersebut.
Selain itu, situs resmi tersebut juga memuji Nadine Labaki dalam film “Where do We Go Now” sekaligus menyebut isu agama di Arab Saudi “seperti hantu”. (hanoum/arrahmah.id)