MADINAH (Arrahmah.id) — Pemerintah Arab Saudi berencana mendandani Madinah, menjadi kota ‘destinasi budaya dan Islam modern’.
Proyek yang menjadi bagian strategis dari Visi 2030 Kerajaan Saudi, akan diawasi oleh Rua Al Madinah Holding.co. Perusahaan real estate yang dimilili oleh Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF) ini akan bermitra dengan perusahaan perhotelan Prancis, Accor Group.
Proyek Rua Al Madinah sendiri saat ini sudah berjalan di Madinah, di antaranya termasuk pembangunan Hotel Fairmont dengan kapasitas 140 kamar, Swissotel dengan 466 kamar, dan Novotel dengan 328 kamar.
“Kami senang dapat bermitra dengan grup perhotelan terkemuka yang dikenal di dunia,” kata CEO Rua Al Madinah, Ahmed Al-Juhani, dikutip dari Al Jazeera (15/5/2023).
Al-Juhani menyebut proyek ini nantinya bakal menawarkan berbagai pilihan hotel bagi pengunjung Madinah, dengan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran pengunjung.
Menurut website Rua Al Madinah Holding seperti dilansir Al Jazeera, proyek ini bertujuan untuk memperkuat posisi Madinah sebagai ‘destinasi religi bergengsi’, dengan sistem arsitektur modern namun tetap mempertahankan sejarah kunonya.
Pembangunan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesiapan area Masjid Nabawi dengan mengembangkan lingkungan perkotaan yang berbeda, dengan infrastruktur modern untuk menampung lebih banyak pengunjung.
Sebelumnya Arab Saudi menggegerkan dunia lantaran proyek ambisinya untuk membangun gedung raksasa berbentuk kubus dengan nama The Mukaab. Pembangunan gedung itu menuai kritikan lantaran disebut mirip Ka’bah.
Gedung yang nantinya akan memiliki tinggi 400 meter dengan berbagai fasilitas itu, merupakan upaya untuk membangun pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh. Proyek itu juga bagian dari Visi 2030 Saudi. (hanoum/arrahmah.id)