RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah sepenuhnya memulihkan produksi minyak setelah serangan terhadap fasilitas-fasilitasnya bulan lalu dan sekarang fokus pada daftar raksasa energinya Saudi Aramco, kata Menteri Energi Pangeran Abdulaziz Bin Salman.
Kapasitas produksi minyak kerajaan saat ini adalah 11,3 juta barel per hari, katanya pada konferensi energi di Moskow pada Kamis (3/10/2019).
Pekan ini, Fitch Ratings, dianggap sebagai salah satu perusahaan peringkat terbesar di dunia, menurunkan peringkat kredit Riyadh dari A + menjadi A mengutip kerentanan dalam infrastruktur ekonomi kerajaan, mengurangi cadangan keuangan, memburuknya neraca dan meningkatnya utang pemerintah. Pengumuman itu muncul sebagai akibat dari serangan terhadap instalasi minyaknya lebih dari dua pekan lalu dimana teroris syiah Houtsi Yaman mengaku bertanggung jawab atas hal itu.
Penurunan peringkat berpotensi merusak kepercayaan investor, prospek yang tidak mampu dimiliki kerajaan. Riyadh, di bawah Putra Mahkota Muhammad Bin Salman, telah memulai program modernisasi terbesar dalam sejarah negara itu. Untuk berhasil, perlu menarik investasi dari perusahaan asing, tetapi kepercayaan terhadap Saudi telah mengalami pukulan besar.
(fath/arrahmah.com)