RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi mengatakan bahwa tiga kapal Iran “dipaksa” meninggalkan perairannya minggu lalu, Middle East Monitor melansir pada Selasa (4/8/2020).
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan meniinggi antara Riyadh dan Teheran.
Menurut Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah, pada pukul 18:30 waktu setempat pada hari Kamis (30/7), penjaga pantai Saudi melihat tiga kapal Iran di dalam perairan teritorial Kerajaan. Setelah kapal-kapal itu “menolak untuk merespon” peringatan berulang oleh penjaga pantai, “tembakan peringatan dilepaskan… memaksa mereka untuk mundur.”
Laporan Saudi tidak menyebutkan secara spesifik jenis perahu mereka, tetapi media pemerintah Iran mengatakan bahwa penjaga pantai telah menembaki nelayan Iran yang telah tersesat di perairan Saudi. Para nelayan rupanya meninggalkan pelabuhan rumah mereka pada 21 Juni untuk perjalanan 10 hari. Tidak jelas apakah laporan tersebut merujuk pada kejadian yang sama.
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran telah meningkat selama setahun terakhir. Serangkaian serangan terhadap tanker minyak di Teluk dan fasilitas minyak Saudi, yang memiliki dampak signifikan pada pasar minyak global, telah disalahkan oleh Kerajaan dan sekutunya AS pada Iran.
Teheran dikatakan telah menggunakan proksi Syiah regional, termasuk milisi Houtsi di Yaman dan Pasukan Mobilisasi Populer di Irak, untuk melakukan serangan.
Pada Juni, PBB mengulangi kekhawatiran semacam itu dan mengatakan bahwa puing-puing rudal jelajah yang digunakan dalam serangan terhadap fasilitas minyak Saudi diperiksa dan ditemukan “berasal dari Iran”. Namun Iran menolak laporan PBB itu dan mengklaim telah disusun di bawah tekanan AS dan Arab Saudi. (Althaf/arrahmah.com)