RIYADH (Arrahmah.id) – Arab Saudi pada Sabtu (20/5/2023) mengutuk dan mengecam penyerbuan dan pengrusakan kedutaan besar Qatar di ibu kota Sudan, Khartoum, kata kementerian luar negeri Kerajaan dalam sebuah pernyataan.
“Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan penolakan total Kerajaan Arab Saudi terhadap semua bentuk kekerasan dan sabotase terhadap misi dan perwakilan diplomatik,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian meminta semua pihak Sudan untuk mematuhi gencatan senjata, sesuai dengan hasil pembicaraan Jeddah baru-baru ini, dan untuk terlibat dalam jalur politik yang berusaha mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk krisis di Sudan, lansir Arab News.
Pada Sabtu, kedutaan Qatar menjadi misi diplomatik terbaru yang diserang, menyusul serangan terhadap kedutaan Yordania, Arab Saudi, dan Turki dalam beberapa minggu terakhir.
Serangan pada Sabtu terjadi sehari setelah para pemimpin Arab bertemu dalam sebuah pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, dan mendesak para jenderal yang berseteru di Sudan untuk menghentikan pertempuran.
Dewan Kerjasama Teluk juga mengutuk keras serangan terhadap kedutaan besar Qatar, dan semua bentuk kekerasan dan vandalisme, terutama yang menargetkan markas besar misi diplomatik dan gedung-gedung mereka baru-baru ini.
Sekretaris Jenderal GCC Jassem Albudaiwi mengulangi seruan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk bergerak cepat dalam menghentikan operasi militer, menahan diri secara maksimal, menghindari eskalasi, menghormati perjanjian internasional dan norma-norma diplomatik yang menjamin keamanan markas besar diplomatik dan karyawannya, serta menghindarkan warga sipil dari dampak konflik.
Dia juga meminta semua pihak untuk terlibat secara serius dalam perundingan Jeddah, untuk mencapai solusi politik yang komprehensif yang dapat mencapai keamanan, stabilitas dan kemakmuran bagi Sudan dan rakyatnya.
Parlemen Arab mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengutuk insiden tersebut dan menekankan perlunya untuk tidak merusak misi diplomatik dan memberikan keamanan penuh kepada mereka, menyerukan kepada semua pihak di Sudan untuk segera dan secara permanen menerapkan gencatan senjata dan kembali ke dialog politik. (haninmazaya/arrahmah.id)