RIYADH (Arrahmah.id) – Pemerintah Arab Saudi berencana untuk menganggarkan sekitar US$ 15 miliar atau setara Rp 214 triliun demi pembangunan kota Al Ula. Rencananya, pembangunan akan berlangsung hingga 2035 mendatang.
Nantinya, Al Ula yang dulu dihindari Rasulullah karena menjadi tempat jin jahat bersemayam ini akan menjadi sebuah kota resor demi menarik wisatawan untuk datang ke Arab Saudi.
CEO Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU), Amr Almadani, mengatakan kota itu akan memiliki sistem trem rendah karbon sepanjang 46 kilometer.
Tak hanya itu, Al Ula akan menggantungkan pasokan energinya pada sumber terbarukan.
“Kita tak ada masalah dalam mengeksekusi fase satu, termasuk pengembangan bandara, yang sudah selesai,” ujarnya dikutip Arab News (14/1/2022).
Dalam rencana masterplannya, Pangeran Mahkota Mohammed Bin Salman menyebut bahwa Al Ula akan menarik 2 juta pengunjung per tahun dan menciptakan 38 ribu lapangan pekerjaan. Bila berhasil, kota ini sendiri menyumbang US$ 32 miliar atau Rp458 triliun untuk ekonomi Kerajaan.
“Kami sudah masuk pasar. Kami sudah secara aktif terlibat dengan beberapa perusahaan investasi dan struktur dana agar berpartisipasi mulai hari ini,” ujarnya pada peluncuran proyek Al Ula tahun lalu.
Al Ula sendiri memiliki situs warisan budaya kuno. Salah satunya adalah Hegra, situs warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi.
Hegra merupakan kota kuno yang memiliki hampir 100 makam dengan fasad rumit yang dipotong menjadi batu pasir. (hanoum/arrahmah.id)