RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah mengumpulkan sejumlah besar kekuatan tambahan di perbatasan dengan Yaman yang menjadi saksi baku-tembak artileri berat dan roket, sehari sebelum gencatan senjata yang diusulkan berlaku.
Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengumumkan pada Senin (11/5/2015) bahwa kekuatan besar telah mencapai Najran, dalam perjalanan untuk mengambil posisinya di garis depan berdekatan dengan wilayah Yaman, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Laporan tidak menyebutkan seberapa besar pasukan Saudi yang dikerahkan di perbatasan namun mengatakan bahwa pasukan membawa serta persenjataan canggih yang mampu untuk bertempur di daerah pegunungan terjal.
Rekaman video menunjukkan deretan tank dan kendaraan lapis baja yang ditayangkan di saluran televisi Saudi.
Sebelumnya pada Senin (11/5), milisi Syi’ah Houtsi menembakkan roket Katyusha dan mortir ke kota Jizan dan Najran setelah pasukan Saudi menghantam provinsi Saada dan Hajjah dengan lebih dari 150 serangan roket.
Departemen Pertahanan Saudi mengatakan satu warga Saudi tewas dalam penembakan di Najran yang dikatakan menargetkan sebuah sekolah dan pemukiman penduduk yang berdekatan dengan pos militer. Empat orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Jet tempur koalisi pimpinan Saudi juga menghantam posisi Houtsi di kota Taiz dan provinsi Marib yang menjadi penghasil minyak.
Tidak ada rincian mengenai korban.
“Bukan berkurangnya pertempuran saat kita menghitung mundur menuju gencatan senjata di sekitar 24 jam, apa yang kita saksikan adalah eskalasi,” ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Riyadh.
Pertempuran perbatasan terbaru datang hampir seminggu setelah Houtsi melancarkan serangan mortir dan roket di Najran yang menewaskan beberapa warga Saudi. Saat itu pemerintah Saudi mengatakan Houtsi telah menyeberangi garis merah dengan melakukan serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)