KUWAIT (Arrahmah.com) – Militer Kuwait mengatakan pihaknya meningkatkan level kesiagaan dan melakukan latihan militer di tengah meningkatnya ketegangan kawasan.
Kuwait juga mengatakan sedang menyelidiki laporan yang mengatakan bahwa pesawat tak berawak memasuki wilayah udara dan terbang di atas istana kerajaan pada Sabtu, hari yang sama di mana dua fasilitas minyak Saudi diserang, lansir Al Jazeera (18/9/2019).
Militer bertujuan untuk mencapai “tingkat kesiapan dan efisiensi tempur tertinggi” untuk “menjaga keamanan negara dan keamanan darat, perairan, dan wilayah udara dari bahaya potensial”, menurut pernyataan militer Kuwait.
Pemerintah Kuwait telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar instalasi vital di negara itu.
Surat kabar Kuwait Al-Rai melaporkan pada Sabtu bahwa sebuah pesawat tak berawak seukuran mobil kecil turun hingga ketinggian sekitar 250 meter di atas istana, sebelum menyalakan lampu dan terbang menjauh.
Dikatakan pesawat terus terbang di atas istana Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah yang berlokasi di tepi laut.
Sementara itu dalam berita terkait, PBB mengirim para ahli untuk menyelidiki serangan terhadap fasilitas minyak Saudi.
Sekjen PBB PBB Antonio Guterres mengatakan para ahli PBB telah berangkat ke Arab Saudi untuk menyelidiki serangan terhadap instalasi minyak utama Saudi.
Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa para ahli dikirim di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar.
Sekjen harus melaporkan setiap enam bulan sekali tentang implementasi perjanjian nuklir, yang mencakup pembatasan transfer terkait senjata ke dan dari Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)