RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi dilaporkan telah membebaskan tujuh tahanan Yaman (anggota milisi Syiah Houtsi) dalam pertukaran untuk seorang tentaranya.
Laporan pada Rabu (9/3/2016) menandai pertukaran tahanan untuk pertama kalinya sejak koalisi pimpinan Arab Saudi berperang melawan milisi Syiah Houtsi di Yaman hampir setahun yang lalu, lansir Al Jazeera.
Pertukaran tahanan dan gencatan senjata di sepanjang perbatasan Saudi-Yaman mengikuti pembicaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara kedua belah pihak.
Laporan yang dirilis oleh kantor berita negara, SPA, tidak menyebutkan apakah pihak Houtsi telah memegang pasukannya yang dibebaskan Saudi.
Laporan SPA menyatakan bahwa pemimpin suku Yaman mengkoordinasikan pertukaran tahanan tersebut. Laporan juga mengatakan beberapa figur Yaman membantu memfasilitasi pengiriman bantuan melintasi perbatasan ke desa-desa Yaman.
Muhammad Ali Al-Emad, seorang saudara dari petinggi Houtsi yang mengetahui tentang pembicaraan pertukaran tahanan tersebut mengklaim kepada kantor berita AP bahwa komunikasi baru-baru ini bertujuan untuk membuka jalan bagi kemungkinan negosiasi gencatan senjata.
Pengamat mengatakan bahwa perjanjian itu merupakan langkah penting pertama untuk menemukan resolusi konflik yang menurut laporan PBB telah membunuh lebih dari 6.000 orang, meninggalkan hampir 8 juta orang tanpa pasokan makanan dan memaksa 3,4 juta anak meninggalkan sekolah.
“Ini adalah salah satu terobosan yang paling signifikan sejak koalisi memulai operasi,” ujar Adam Baron, seorang pengamat. (haninmazaya/arrahmah.com)