RIYADH (Arrahmah.com) – Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz, Wakil Menteri Pertahanan, mengatakan hari ini (20/12/2020) bahwa Arab Saudi melanjutkan kebijakannya dalam upaya membangun keamanan dan stabilitas di Yaman.
Sang wakil menteri mengatakan bahwa Arab Saudi menyambut baik implementasi Perjanjian Riyadh dan pembentukan pemerintahan baru Yaman.
Tahun lalu, pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi setuju untuk membentuk pemerintahan pembagian kekuasaan sejalan dengan Perjanjian Riyadh yang ditandatangani dengan Dewan Transisi Selatan.
Pemerintahan baru, yang diumumkan oleh Hadi melalui televisi pemerintah Yaman pada Jumat malam (18/12), terdiri dari 24 portofolio yang dibagi rata antara utara dan selatan.
“Dalam mendukung upaya sebelumnya untuk menemukan penyelesaian politik yang komprehensif, upaya HRH Putra Mahkota telah berhasil mempertemukan saudara-saudara kami di Yaman untuk mengimplementasikan aspek militer dari perjanjian Riyadh dan pembentukan pemerintahan baru,” kata Pangeran Khalid.
Perjanjian, yang oleh pangeran disebut sebagai “pencapaian politik, diplomatik dan militer,” adalah hasil dari negosiasi berbulan-bulan antara Presiden Yaman, pemerintah Yaman, Dewan Transisi, dan para pemimpin militer di Aden dan Abyan.
“Hari ini, lebih dari sebelumnya, kami sangat berharap untuk melihat pemerintah Yaman memimpin Yaman dan rakyatnya ke tempat yang aman,” tambahnya. (Althaf/arrahmah.com)