RIYADH (Arrahmah.com) – Pemerintah Arab Saudi membatalkan pemberian paket bantuan sebesar US$3 miliar bagi militer Libanon untuk pembelian persenjataan dari Prancis. Langkah ini diambil karena Libanon dianggap tidak mendukung Saudi dalam perseteruan dengan Iran, lansir CNN (20/2/2016).
Dalam pernyataannya, pemerintah Saudi mengatakan penangguhan tersebut dilakukan karena Libanon tidak mendukung Saudi di masa-masa sulit. Libanon dianggap tidak mengecam penyerangan Kedutaan Saudi oleh Iran. Padahal, Saudi selalu menyokong Libanon ketika konflik.
“Kerajaan Arab Saudi menemukan posisi Libanon yang bertentangan dengan Arab, kawasan dan arena internasional, di tengah bayang-bayang ‘Hizbullah’ Libanon yang mempengaruhi negara itu,” ujar pernyataan Saudi.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa pemerintah Raja Salman juga membatalkan sisa bantuan sebesar US$1 miliar yang seharusnya diberikan bagi badan kemanan dalam negeri Libanon.
Komitmen bantuan tersebut sebelumnya disampaikan Saudi kepada militer Libanon pada tahun 2013. Presiden Libanon saat itu, Michel Suleiman, mengatkan bahwa ini adalah bantun dana terbesar yang pernah diberikan terhadap angkatan bersenjata mereka. Hibah tersebut diberikan sebagai dukungan untuk perlawanan Libanon terhadap ISIS di Suriah.
Pejabat keamanan Libanon mengaku belum menerima pemberitahuan resmi tentang penangguhan pemberian dana tersebut. (fath/arrhmah.com)