RIYADH (Arrahmah.com) – Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid Bin Salman mengumumkan pada Jumat (5/2/2021) bahwa negaranya akan melanjutkan dukungan politik dan militernya kepada pemerintah Yaman melawan milisi Syiah Houthsi yang didukung Iran, kantor berita Saudi melaporkan.
Komentarnya muncul sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri dukungan AS untuk kampanye militer kerajaan di Yaman.
Bin Salman, bagaimanapun, menyatakan: “Kami berharap dapat terus bekerja dengan mitra Amerika kami untuk meringankan situasi kemanusiaan dan menemukan solusi untuk krisis Yaman.”
Menurut laporan Anadolu, dia juga menegaskan kembali komitmen kerajaan untuk mendukung upaya diplomatik untuk mencapai penyelesaian komprehensif di Yaman berdasarkan inisiatif Teluk, Resolusi Dewan Keamanan PBB (PBB) 2216 dan hasil dari dialog nasional Yaman.
Pada Kamis, Biden menyatakan dalam pidato kebijakan luar negerinya yang pertama: “Perang ini harus diakhiri.” Dia menyatakan: “Untuk menggarisbawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan.”
Pada saat yang sama, presiden AS yang baru menunjuk diplomat veteran Timothy Lenderking sebagai utusan pertama AS untuk Yaman.
Sejak pembentukan Koalisi Arab pimpinan Saudi di Yaman pada 2015, AS telah menawarkan dukungan kepada koalisi tersebut dengan memberikan dukungan militer, intelijen, dan logistik.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, konflik di Yaman telah merenggut nyawa 233.000 orang. (haninmazaya/arrahmah.com)