RIYADH (Arrahmah.id) — Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membangun dua gedung pencakar langit setinggi 487 meter. Uniknya, dua bangunan ini akan dibuat paralel dengan panjang mencapai 120,7 Km atau hampir sama dengan jarak dari Jakarta ke Subang, Jawa Barat.
Kedua supertall ini akan melintasi area pantai, gunung dan gurun serta akan terhubung melalui jalan setapak.
Seperti dikutip dari Al Jazeera (25/7/2022), proyek bernama Mirror Line ini menindaklanjuti pengumuman Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) tentang rencana untuk menciptakan komunitas kota yang linier.
Diperkirakan pengerjaan proyek ambisius ini akan menelan biaya hingga 1 triliun Dolar AS atau setara dengan Rp 14.969 triliun.
Bila proyek ini bisa sepenuhnya diwujudkan maka supertall kembar ini bisa menampung sekitar lima juta orang.
Menurut dokumen rancangan, di bawah bangunan Mirror Line akan dilewati oleh kereta api berkecepatan tinggi.
Tak hanya merencanakan soal pembangunan infrastruktur semata, pemerintah Arab Saudi juga telah berencana membangun pertanian vertikal yang terintegrasi ke dalam bangunan untuk menyuplai kebutuhan pangan para penghuni gedung.
Sementara untuk hiburan, rencananya akan dibangun stadion olahraga setinggi 304,8 meter.
Selain itu, akan dibangun juga pelabuhan untuk kapal pesiar yang terletak di bawah lengkungan supertall kembar.
Mirror Line dirancang oleh firma arsitek yang berbasis di Amerika Serikat, Morphosis Architects dan melibatkan setidaknya sembilan konsultan desain dan teknik lainnya, termasuk WSP Global dan Thornton Tomasetti.
Jika sepenuhnya selesai, Mirror Line akan membentang dari Teluk Aqaba dan membagi dua pegunungan yang membentang di sepanjang pantai.
The Mirror Line adalah salah satu dari serangkaian proyek infrastruktur dengan profil tinggi yang akan berlokasi di Neom. Neom sendiri merupakan proyek kota pintar dan modern, yang digagas oleh MBS untuk mendiversifikasi pemasukan kerajaan yang selama ini hanya tergantung pada minyak.
Sumber dana untuk pembangunan Neom berasal dari dana kekayaan negara Arab Saudi.
Diharapkan proyek ini bisa menarik banyak investasi asing dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Namun berdasarkan analisis dari para pegawai di Neom pada Januari 2021 lalu, pembangunan Mirror Line harus dibangun secara bertahap dan bisa memakan waktu selama 50 tahun. Proyek ini juga dikhawatirkan akan mengubah dinamika aliran air tanah di gurun serta bisa membatasi pergerakan burung dan hewan lainnya. (hanoum/arrahmah.id)