Gaza (arrahmah) – Keberhasilan Batalion Izzudin Al-Qassam menjatuhkan helikopter Israel Jumat sore (14/3) menjadi pertanda fase baru perlawanan perjuangan Palestina terhadap penjajah.
Keberhasilan ini menujukkan efektifitas taktik operasi serangan Al-Qassam baik darat dan udaranya. Keberhasilan ini tercatat menjadi awal tembusnya legenda keunggulan Israel dalam persenjataan udara.
Jumat lalu (14/3) adalah hari penuh berkah. Satuan pertahanan udara milik Batalion Al-Qassam berhasil menembak pesawat heli tempur Israel yang berputar di utara Jalur Gaza. Serangan satuan pertahanan udara Al-Qassam berhasil memaksa pasukan udara Israel mundur dari Jalur Gaza.
Abu Ubdaidah, jubir Al-Qassam menegaskan, ketika pasukan udara Israel melakukan serangan serangan ke Beithanon, Satuan Pertahanan Udara Al-Qassam bergerak langsung menghadang pesawat-pesawat Israel dan menembakinya dari segala penjuru.
Tembakan-tembakan itu mengenai sebuah pesawat Israel dan memaksanya untuk mendarat darurat di sebuah pos militer mereka di Beithanon. Meski senjata yang dimiliki Al-Qassam terbilang sederhana dan tidak memiliki sistem serangan roket darat ke pesawat Israel namun Al-Qassam hanya memiliki senjata sederhana berupa senapan berat dan sedang.
“Ini adalah pesan dari Al-Qassam bahwa pihaknya sedang mengerahkan tenaga sekuat kemampuannya dalam menghadang Israel dan akan terus melakukan perlawanan sebaik mungkin,” tukas Abu Ubaidah penuh semangat.
Israel mengakui
Penjajah Zionis Israel mengakui pesawatnya terkena tembakan yang dilancarkan Brigade al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Jum’at (14/03). Ini adalah perkembangan baru, untuk pertama kalinya sejak tahun 1967.
Dua stasiun televisi Israel, Chanel I dan II, Jum’at malam, menegaskan bahwa pesawat heli tempur Israel untuk pertama kalinya terkena serangan Palestina. Saat itu pesawat naas ini sedang melaksanakan tugas rutin di atas Jalur Gaza.
Chanel I Televisi Israel mengatakan awak pesawat yang kembali ke pangkalan menegaskan bahwa pesawatnya benar-benar terkena serangan Palestina.
Brigade al Qassam menegaskan, Unit Pertahanan Udara al Qassam dengan menggunakan senjata sederhana, senjata anti darat, yaitu senjata mesin otomatis berat dan sedang, berhasil melancarkan tembakan dari sejumlah lokasi ke arah pesawat heli tempur Israel yang terbang di arah timur wilayah utara Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang diterima koresponden Infopalestina, Brigade al Qassam mengatakan, “Serangan anti darat mengenai langsung pesawat (Israel). Kejadian ini memaksa pesawat Israel meninggalkan wilayah utara dengan segera dan mendarat secara darurat di salah satu pangkalan Israel di dekat Jalur Gaza.”
Peringkat pertama dalam banyak hal
Prestasi Al-Qassam kali ini yang berhasil menjatuhkan pesawat helikopter Israel merupakan prestasi kesekian kalinya yang mereka raih dalam melakukan perlawanan Israel.
Namun para pejuang perlawanan menegaskan, ini bukan sekedar kelebihan mereka namun karunia dari Allah yang menuntun pejuang Al-Qassam tekun mengembangkan persenjataan.
Tantangan besar
Abul Fadl seorang komandan lapangan di Batalion Al-Qassam menegaskan keberhasilan demi keberhasilan batalion ini dalam menyerang dan menimbulkan kerugian di pihak Israel maka tantangan terbesar adalah bagaimana menghadapi kecanggihan pasukan udara Israel.
Sebab selama ini pesawat Israel dibekali teknologi untuk mengincar target pejuang perlawanan. karenanya, Al-Qassam membentuk Satuan Pertahanan Udara dalam rangka mengembangkan perlawanan di masa mendatang.
Kekhawatiran Israel sebenarnya sudah berlangsung sejak Hamas menguasai Jalur Gaza Juni 2007. Setelah itu pihak militer Israel mengungkapkan kegelisahannya yang mendalam akan kemajuan Al-Qassam.
Sebab sayap militer ini memiliki roket anti tank, anti pesawat, disamping roket Katyusha, roket anti pesawat jenis Sterila, anti tank jenis Shager, jenis roket darat Garrad produksi Rusia.
Nama Kesatuan Pertahanan Udara Al-Qassam pertama kali muncul pada 26 Oktober 2007 ketika mereka melepaskan misil berat 14,5 mm dengan tiga tiang peluncur dibekali dengan roda.
Abul Fadl menegaskan, semua peralatan dan bahan baku senjata yang digunakan Al-Qassam sebenarnya diperoleh dari gudang senjata milik Otoritas Palestina di Jalur Gaza.
Ia menambahkan, peralatan dan bahan baku itu diperbaiki oleh pejuang Al-Qassam dan dibuatkan peluncurnya. Pada 20 Desember 2007 Al-Qassam pernah mempergunakan roket tersebut dalam menghadang Apache Israel di kamp pengungsi Maghaze, Buraij di Gaza tengah.
Kekhawatiran sampai ke Pentagon
Pihak militer Israel menyampaikan bahwa mereka lebih dari sekali dibuat repot oleh serangan roket anti pesawat yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Bahkan kekhawatiran ini sampai kepada Kementerian Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon. Mereka mengaku akan memperlajari laporan mengenai serangan Hamas terhadap Israel dengan roket anti pesawat.
Bahkan Al-Qassam melakukan psywar terhadap Israel dengan menayangkan sebagian operasi serangan mereka terhadap pesawat Israel.
Januari 2007 Al-Qassam menyebarkan gambar asli pesawat pengintai Israel yang berhasil mereka jatuhkan.
Misi kuat
Keberhasilan perlawanan Palestina dalam menjatuhkan pesawat Israel merupakan pesan kuat bahwa mereka sedang merangkak cepat menguasai teknologi perlawanan persenjataan melawan Israel.
Keberhasilan ini akan mengancam masa depan Israel di kawasan jika tidak hengkang dari wilayah jajahan Palestina. Paling tidak saat ini untuk di wilayah Jalur Gaza. [infp]
Sumber: Infopalestina