NABLUS (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ menembak dan membunuh seorang pemuda Palestina, dan melukai serta menangkap lainnya selama penggerebekan di beberapa wilayah Nablus di Tepi Barat utara yang diduduki pada Rabu (19/3/2025), menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.
Pasukan khusus ‘Israel’ yang menyamar menyusup ke kamp pengungsi Al-Ain di Nablus barat, dan melepaskan tembakan ke sebuah mobil, yang mengakibatkan tewasnya Oday Adel Al-Qatouni, yang berada di sekitar lokasi kejadian, demikian dilaporkan kantor berita tersebut. Jenazahnya diculik oleh pasukan ‘Israel’, menurut Quds News Network (QNN).
Setelah insiden tersebut, bentrokan meletus di kamp tersebut, dan pasukan ‘Israel’ melukai tiga warga Palestina. Salah satu korban luka ditembak di perut dan tangan, lalu ditahan.
Pasukan ‘Israel’ menyerbu rumah-rumah dan menempatkan penembak jitu di atap-atap bangunan sebelum menangkap beberapa warga Palestina di kamp tersebut.
Pasukan ‘Israel’ juga menyerbu daerah lain di Nablus, termasuk kamp pengungsi Balata dan Askar serta daerah Masaken al-Sha’abi di Nablus timur. Sekitar empat warga Palestina ditahan selama penggerebekan tersebut.
Jenin
Sementara itu, pasukan pendudukan ‘Israel’ melanjutkan agresi mereka terhadap kota dan kamp Jenin selama 58 hari berturut-turut, di tengah-tengah penghancuran dan pembakaran rumah-rumah, dengan beberapa di antaranya diubah menjadi pos-pos militer.
Pada Rabu pagi (19/3), tembakan langsung terdengar dari dalam kamp Jenin, selain suara ledakan oleh pasukan pendudukan, WAFA melaporkan.
Sekitar 227 warga negara dari Kegubernuran Jenin telah ditahan dalam 58 hari.
Menurut Pemerintah Kota Jenin, pendudukan telah menghancurkan 100 persen jalan di kamp Jenin dan sekitar 80 persen jalan di Kota Jenin, sementara keluarga dari 3.200 rumah telah mengungsi dari kamp.
Tulkarem
Tentara ‘Israel’ juga melanjutkan agresinya terhadap kota Tulkarem dan kampnya untuk hari ke-52 berturut-turut dan terhadap kamp Nour Shams untuk hari ke-39.
Pasukan pendudukan mengintensifkan penggerebekan dan pembongkaran, memaksa penduduk meninggalkan rumah mereka secara paksa, di tengah pengepungan yang menyesakkan dan meningkatnya bala bantuan militer.
WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan memberi tahu penduduk lingkungan al-Hadaydeh dan al-Matar di kamp Tulkarem pada Rabu pagi (19/3) untuk mengungsi dari rumah mereka pada siang hari.
Mereka juga menggerebek rumah-rumah di lingkungan al-Raba’a, melakukan penggeledahan besar-besaran, dan menginterogasi penduduk.
Eksodus Massal
Selama beberapa hari terakhir, kamp Tulkarem telah menyaksikan eksodus besar-besaran penduduk dari lingkungan pinggirannya, termasuk Qaqun, Abu al-Ful, dan Marbat Hanoun. Pada Rabu (19/3), al-Hadaydeh dan al-Matar dipaksa pergi oleh pasukan pendudukan melalui ancaman dan intimidasi.
Kamp tersebut hampir kosong dari penghuninya, dengan lebih dari 12.000 pengungsi mengungsi, WAFA melaporkan.
Lebih dari 70 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan terakhir ‘Israel’ di Tepi Barat utara dimulai pada 21 Januari, kantor berita Anadolu melaporkan.
Menurut angka terbaru UNRWA yang diterbitkan pada 15 Maret, lebih dari 35.000 warga Palestina masih mengungsi karena operasi militer di kamp Nour Shams, Tulkarem dan Jenin. (zarahamala/arrahmah.id)