JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah pihak menyoroti masih buruknya kinerja para menteri di satu tahun pemerintahan Jokowi-Mar’uf
“Kinerja menteri di satu tahun pemerintahan Jokowi-Mar’uf banyak yang blunder saat menyampaikan pendapatnya atau no connected. Buruknya kinerja para menteri juga karena memang banyak yang kurang kompeten, tak menguasai masalah, dan bukan expert (ahli) dibidangnya,” kata pengamat politik Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada Harian Terbit, Selasa (20/10/2020).
Menurut Jerry, para menteri Jokowi – Ma’ruf banyak yang tak paham job discription, pembagian tugas atau bahasa kerennya tupoksi. Tidak heran, banyak menteri yang linglung dan tak tahu berbuat apa.
Namun, lanjutnya, para menteri Jokowi memiliki tingkat kepedean yang tinggi. Hal ini berbeda dengan menteri di era Soekarno dan Soeharto, yang para menterinya ahli dibidangnya.
“Kinerja menteri era Jokowi memang di bawah rata-rata, hanya memperkeruh suasana, bukan mengatasi masalah tapi menambah masalah. Saya heran banyak bicara tanpa berpikir apa dampak dan manfaatnya,” tandasnya.
Atas kinerja menterinya, sambung Jerry, maka Jokowi harus bertindak tegas yakni untuk berani menendang menterinya yang berkualitas buruk.
Tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda Jokowi akan merombak para menterinya. Padahal sudah 2 kali Jokowi mengumbar akan mereshuffle justru sampai kini hanya pepesan kosong.
“Jokowi sempat melontarkan pernyataannya di periode kedua dirinya tanpa beban. Nah kalau tanpa beban silahkan ganti saja menteri yang kinerja buruk. Kelihatan sekali politik cari muka di kabinet cukup besar dan juga politik penjilat kerap dimainkan. Sebagian menteri tak paham Covid-19 justru terlalu banyak bicara Covid-19 justru Menteri Kesehatan sudah jarang mengeluarkan pendapat. Beginilah kalau menteri di kabinet Jokowi wrong man dan wrong place,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)