AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu, sejumlah mujahidin yang gagah berani, melalui serangan-serangan yang sangat teliti, menunjukkan mereka masih berada di atas. Serangan dilancarkan hanya berjarak 100 m dari istana kepresidenan Afghanistan di Kabul.
Ini membuktikan tingkat keamanan dan pengawasan para agen intelijen, tidak ada apa-apanya dalam menghadapi mujahidin. Ini dikarenakan mujahidin adalah tentara yang dipersenjatai dengan semangat dan keimanan, antusiasme, konsep jihad dan moral yang tinggi mengenai pengorbanan.
Ukuran-ukuran kejahatan, peralatan perang dan ribuan tentara tidak dalam memblokade jalan para mujahidin. Mujahidin telah mengikat diri (berkomitmen) untuk mencapai tujuan mereka, hati-hati mereka telah dipenuhi dengan kecintaan terhadap keimanan. Berbeda dengan para rejim antek yang terlihat menggelikan.
Motivasi rejim antek adalah dollar, tujuan mereka adalah materi dan hanya berdasarkan kepada kenyamanan materi semata. Ini yang menyebabkan mengapa di sepanjang sejarah, angkatan perang mereka selalu dihinakan, mereka dihinakan dan diturunkan derajatnya kapan saja saat mereka menghadapi para tentara yang dicintai Allah, yang hanya takut kepada Allah.
Dalam kasus yang telah berlaku ini, nampaknya sangat tidak mungkin mereka tidak dapat menemukan jejak beberapa mujahidin yang bergerak mengarah ke gedung pengadilan dan gedung pemerintahan lainnya disamping beberapa pos pemeriksaan, patroli berjalan, kamera-kamera pengawasan, dan lain-lain.
Kebodohan keamanan departemen-departemen pemerintahan di Kabul lebih terlihat saat mereka diwawancarai dengan media untuk menyembunyikan kebohongan mereka, aib mereka dan mengatakan mereka berhasil membunuh beberapa penyerang sebelum mereka berhasil mencapai target. Ini adalah klaim-klaim yang tidak beralasan. Jika mereka benar telah melakukannya, para mujahidin tentu tidak ada seorang pun yang berhasil menjangkau target-target mereka untuk menyelesaikan serangan. Mengapa tentara-tentara itu tidak membunuh seluruh mujahidin? Mengapa hanya sebagian dan mengapa sebagian yang lain dibiarkan menyerang gedung-gedung penting milik mereka?
Bagaimanapun, faktanya adalah mujahidin telah sukses menyelesaikan misi mereka. Walaupun terdapat kebohongan dengan menyebarkan berita beberapa mujahidin berhasil dibunuh sebelum mencapai target mereka.
Fakta dalam serangan baru-baru ini adalah mujahidin telah memiliki strategi yang benar, dan mengalami kesuksesan, mereka berhasil menertawakan strategi keamanan rejim antek Afghanistan. Kini, para menteri dan pejabat-pejabat tinggi lainnya tidak dapat lagi berjalan dengan bebas memasuki gedung-gedung tersebut.
Imarah Islam Afghanistan telah memperingatkan rejim antek Kabul terutama kementrian pengadilan dan otoritas lainnya yang berhubungan dengan mereka untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap narapidana Afghan demi kebahagiaan Amerika. Imarah Islam Afghanistan juga telah memperingatkan mereka untuk bersiap-siap menghadapi serangan mujahidin saat para rejim antek tersebut memerintahkan untuk mengeksekusi dan menyiksa para narapidana yang notabene adlaah para mujahidin (anggota Taliban) dan menaruh mereka dalam kebijakan barbar, dan brutal. Kami mencatat bahwa kekejaman dan penyiksaan yang dilakukan terhadap narapidana kami yang berada di penjara kalian meningkat tajam. Selama setahun kemarin, 10 anggota kami syahid di dalam penjara kalian (penjara Pullie Charkhi). Serangan terakhir kami adalah pelajaran yang baik untuk otoritas rejim antek Kabul.
Beberapa serangan lain akan berlanjut di masa mendatang dengan format yang sama. Orang-orang yang terlibat dalam penyiksaan para narapidana kami akan menjadi target kami selanjutnya. Insya Allah…
Imarah Islam Afghanistan
(Hanin Mazaya/arrahmah.com)