JENIN (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan ‘Israel’, Israel Katz mengunjungi Jenin pada Rabu (29/1/2025), bersumpah bahwa pasukan pendudukan akan tetap berada di kamp tersebut tanpa batas waktu.
Tentara ‘Israel’ mengatakan bahwa operasi “Tembok Besi” yang diluncurkan di Jenin pekan lalu mungkin akan berlangsung beberapa bulan, saat seorang warga Palestina lainnya meninggal akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara di kota Tepi Barat yang diduduki tersebut.
Menurut situs berita Al Jazeera Arab, Yedioth Ahronoth ‘Israel’ melaporkan pada Rabu (29/1) bahwa pejabat senior di Komando Pusat tentara ‘Israel’ mengatakan bahwa serangan skala besar di Jenin mungkin berlangsung beberapa bulan untuk membubarkan sepenuhnya batalion Jenin dari pejuang Perlawanan Palestina.
Laporan itu juga menyatakan bahwa situs web ‘Israel’ Walla melaporkan pada Selasa (28/1), mengutip sumber militer, bahwa tentara ‘Israel’ sedang bersiap untuk memperluas operasinya di Tepi Barat.
Walla melaporkan bahwa militer sedang mempertimbangkan untuk memperluas aktivitas darat di seluruh Tepi Barat dan Lembah Yordan, catat laporan tersebut.
lsraeli occupation forces demolish more than 60 houses in Jenin Camp, northern West Bank. pic.twitter.com/NSCc1Rg9YI
— TIMES OF GAZA (@Timesofgaza) January 29, 2025
Katz Kunjungi Jenin
The Jerusalem Post melaporkan pada Rabu (29/1) bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan bahwa tentara akan tetap berada di Jenin bahkan setelah operasi 8 hari saat ini berakhir, tanpa menyebutkan tanggal penarikan.
Surat kabar itu mengatakan hal ini “menandakan perubahan kebijakan selama beberapa dekade” karena secara umum, “sejak Intifada Kedua 2000-2005, IDF tidak menempatkan pasukan untuk jangka waktu yang lama di kota-kota besar Palestina seperti Jenin.”
“Sebaliknya, IDF telah melakukan beberapa operasi multi-hari di Jenin sejak pertengahan 2023, tetapi selalu menarik pasukannya sepenuhnya setelahnya,” tambah laporan itu.
Katz mengunjungi kamp pengungsi Jenin pada Rabu (29/1), bersama dengan komandan militer, demikian laporan situs berita Israel i24.
“IDF beroperasi secara kuat di kamp pengungsi Jenin, untuk menggagalkan teroris dan menghancurkan infrastruktur teror, seperti yang kita lihat di sini hari ini,” kata Katz.
“Kamp pengungsi Jenin tidak akan kembali seperti semula,” imbuhnya. Katz berjanji bahwa tentara akan “tetap berada di kamp untuk memastikan teror tidak terjadi lagi.”
17 Tewas, Puluhan Terluka
Tujuh belas warga Palestina telah tewas dan puluhan lainnya terluka sejak operasi dimulai Selasa lalu (21/1). Operasi tersebut telah meluas ke kamp Tulkarem di Tepi Barat utara, lapor Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Rabu (29/1) bahwa Omar Abu Al-Haija (25), meninggal karena luka-lukanya akibat serangan udara di daerah Bundaran Bioskop di Jenin.
Sumber-sumber Palestina mengatakan pasukan ‘Israel’ mencegahnya menerima perawatan medis dan kemudian membiarkannya mati kehabisan darah.
Tentara ‘Israel’ telah menghancurkan lebih dari 60 rumah di kamp pengungsi Jenin, yang mengakibatkan ribuan penduduk mengungsi secara paksa, menurut laporan.
Jalan dan infrastruktur lainnya juga telah dibuldoser oleh tentara, termasuk area di sekitar Rumah Sakit Pemerintah Jenin. (zarahamala/arrahmah.id)